Chapter 54

1.4K 166 50
                                    


[Jangan lupa vote yaa 😊😊]


<<New Terror>>


Begitu membuka mata Ran sontak terkesiap. Segera ia mendorong wanita itu dan melangkah mundur. "Siapa kau?!"

"Yuna loh, Yuna." wanita berambut pendek bob itu menjawab Ran dengan senyuman manis. "Masa tidak ingat?"

Napas Ran pun tertahan. Matanya melebar tak percaya saat menatap Yuna. "Kenapa wajah (Name) berubah!"

Yuna mengerutkan kening. "Siapa (Name)?"

Ran tidak menggubris lagi. Ia memalingkan wajah. Ekspresi wajahnya begitu tegang bagaikan telah melakukan dosa besar. Sambil menyibakkan rambut ia pun hanya bisa menghela napasnya kasar.

Yuna yang tak begitu mengerti situasi justru tersenyum jahil. Sedikit senang atas ciuman tiba-tiba dari pria itu. "Omong-ngomong kau agresif juga ya," katanya. "Terakhir kali kita bertemu kau sangat jaim begitu. Eh tiba-tiba nyosor begini."

Tetapi lagi-lagi Ran tak memedulikan komentar Yuna. Sorot matanya beralih ke depan. Matanya semakin melebar terkejut saat mendapati sosok familiar.

"(Na-name)..."

Wajah (Name) muram saat memandang balik Ran. Begitu kaki mungil wanita itu melangkah mundur, berbalik dan bergegas pergi, Ran serasa diambil jantungnya. (Name) sama sekali tidak ingin penjelasan dan bersikap dingin. Kesadaran yang hilang karena sedikit mabuk kembali begitu saja. Tatapan dingin (Name) yang seolah mengguyurnya hingga menggigil lantas menyadarkannya. Ia tanpa pikir panjang segera mengejar (Name).

Ran berderap cepat di koridor dan berusaha mengejar langkah cepat wanita itu. "(Name) tunggu!"

Mulut (Name) berkerut marah. Tangan refleks mengepal. Entah kenapa suara Ran yang terdengar di telinganya itu begitu menjengkelkan. Ia semakin mempercepat langkah. Walau ia tahu kaki Ran yang panjang dapat menghentikannya dan membuatnya berbalik dengan paksa.

Ran yang berhasil menahan (Name) pun menggenggam erat jemarinya.  Mata violetnya menatap lurus-lurus ke wanita itu. Walau yang ditatap enggan untuk menatap balik. "(Name), kumohon dengarkan aku dulu!"

Mata (Name) bergulir keatas, menatap tajam Ran dan bergeming sejenak. Disaat bersamaan tangan pria itu yang menggenggamnya pun ia tepis kasar. "Inikah balasanku darimu?"

"Aku bisa jelaskan! Ini semua tidak seperti yang kau bayangkan!" sergah Ran cepat.

Alis (Name) berkerut. "Apa?"


*Flashback on*


"Hentikan," Kakucho yang duduk di samping Ran menghela napas, berusaha mengambil gelas sloki yang digenggam Ran. "Kau sudah mabuk begitu."

Wajah Ran memerah. Mata setengah terbuka. Ia menjauhkan cepat gelas yang hendak di ambil Kakucho dan melirik pria itu kesal. "Aku tidak mabuk!" katanya sambil meneguk minuman alkoholiknya, lalu bergumam, "Hanya setengah mabuk."

Lagi-lagi Kakucho hanya menghela napas sambil melirik Ran. Ia menyerah untuk menghentikan pria itu. "Tumben sekali kau banyak minum. Ada apa?"

"Sudah setahun aku tak bertemu dengannya," gumam Ran sebelum cepat meneguk minumannya lagi. Setelahnya ia membanting keras gelas ke meja. Bergeming sejenak dan memandang kosong. Wajah mabuknya itu terliat menyedihkan. "Tapi aku malah membuat keributan bodoh seperti ini."

My Sweet Criminal  X Haitani RanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang