Chapter 29

3K 353 23
                                    


[Jangan lupa vote ya 😊😊]


Trigger warning : Violence, blood, verbal sexual harrassment


<<Massacre>>


Bunyi bel pintu yang di pencet berkali-kali membuat kaki Ran yang enggan melangkah dengan tergesa. Siapa yang membunyikan bel pagi-pagi begini? (Name)? Dia tidak mungkin pulang secepat itu.

Ran segera menekan tombol untuk membuka pintu, menarik kenop dan sudah mendapati Mikey yang kini ada di hadapannya.

"Dimana (Name)?" tanya Mikey tak berbasa-basi.

Kekesalan Ran langsung memuncak. Ia mengangkat bahunya tak acuh. "Tidak tahu."

Mikey melirik Ran sejenak, dan dengan nada dingin berkata, "Kau punya nyali juga ya."

BUGH!

Tanpa aba-aba, Mikey menghantam keras perut Ran dengan lutut kanannya yang menekuk selagi tangannya mencengram kedua bahu Ran, memaksa tubuh jangkung itu untuk menunduk, bertekuk lutut pada sang Raja.

"Argh!" Ran mengaduh kesakitan, memegangi perut sambil terbatuk-batuk, merasakan diafragmanya mulai kejang dan membuatnya hampir muntah.

Tidak memberikan Ran bernapas, Mikey menjambak rambut Ran dan meninju berkali-kali wajahnya hingga sudut bibir Ran mulai sobek dan berdarah. Lalu Mikey menunduk, semakin menarik rambut Ran untuk membuatnya mendongak menatap mata tanpa emosi milik Mikey. "Kau lupa posisi mu?"

"(Name) bukan milikmu." Geram Ran sedikit terengah-engah dengan tubuh yang tak berdaya, sementara matanya menatap tajam Mikey seolah sama sekali tidak peduli atas intimidasi Mikey.

"Bukan pula milikmu." Balas Mikey melepas cengkraman di rambut Ran, berdiri menatap rendah Ran yang sedang berlutut dan menambahkan, "Kau telah selesai dengannya, aku bersumpah."

Setelah itu Mikey tidak mempedulikan Ran yang susah payah untuk bangkit, meregoh ponsel dan menempelkan ponsel di telinganya. "Sanzu, cari dimana (Name) sekarang."

"Ran Haitani-san!"

Sementara itu, Ran yang namanya dipanggil oleh seorang wanita berambut hitam panjang tidak dikenal sontak mengalihkan pandangannya pada wanita itu yang berlari berpapasan melewati Mikey dan mengarah ke Ran dengan napas yang sudah memburu.

Ran menatap wanita itu dengan tatapan tak disuka. "Siapa kau?"

"Tidak penting aku siapa." Wanita itu alias Ayumi bersuara dengan nada tergesa-gesa, menumpu lututnya dan dengan wajah panik menatap Ran. "(Name) diculik!"

"Apa!?"

"Apa!?"

Ran dan Mikey menjawab serentak.

Mikey yang tidak menyadari Ayumi sudah berpapasan dengannya menoleh lagi kebelakang dan melebarkan mata menatap wanita itu, sementara mata Ran juga mulai melebar dengan segenap pikirannya yang mulai panik.


****


"Ponselnya pasti di tinggal di ruang tunggu toko buku itu." Gumam Ran sambil kakinya melangkah mondar-mandir panik di ruang tamu, sementara matanya terus melirik layar ponselnya dengan frustrasi. "Jika begini aku tidak bisa melacaknya."

Saat ini seluruh petinggi Bonten sudah berkumpul di penthouse Ran atas situasi darurat perintah Mikey. Berdiskusi dan mengumpulkan informasi.

Rindo bangkit dari sofa dan berjalan menghampiri Ran, memegang pelan bahu Ran. "Hei, tenanglah."

My Sweet Criminal  X Haitani RanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang