Content warning : slight nsfw
<<Red Light Kisses>>
Mobil melaju lambat. Langit kuning keorenan mewakili sibuknya kota Tokyo. Jalan raya begitu padat dan dipenuhi banyak mobil. (Name) hanya dua kali seminggu ke kota Tokyo untuk pekerjaannya dan saat ini Ran hendak mengantarnya kembali ke rumahnya.
Kemacetan di Tokyo benar-benar membuat stres. Ran menghela napas pelan saat lagi-lagi harus memberhentikan mobil di salah satu lampu lalu lintas.
Tetapi tidak dengan (Name). Tidak ada kata jenuh di mimik wajahnya. Justru senyumam tidak jelas.
Ran yang duduk di kursi pengemudi mengernyit melirik (Name). Wanita itu sedari tadi tersenyum-senyum sendiri saat menatapi layar ponselnya. Sambil menggerakkan setir dan menggas pedal pelan-pelan, Ran pun bertanya, "Kau lihat apa?"
(Name) melirik Ran saat senyumnya sama sekali belum hilang. "Ah, ini," sahutnya, menyodorkan ponsel ke arah Ran dan menunjukkan apa yang dia lihat. "Lihat, lihat."
Sepasang kekasih sedang melakukan tantangan berciuman di mobil di setiap pemberhentian lampu merah.
"Mau melakukannya?" goda (Name) melirik Ran sambil menyeringai seduktif.
Ran balik melirik (Name) sambil tertawa paksa. "Jangan menggodaku."
****
Dan mereka pun berakhir keliling-liling mobil ke setiap lampu merah hanya untuk berciuman.
"Lagi." kata Ran.
Lima menit kemudian.
"Mau lagi."
Setelah beberapa jam berlalu.
"Sekali lagi ya." ujar Ran tersenyum puas.
Detik berikutnya, Ran tanpa permisi meraih tengkuk (Name) dan menciumnya kuat-kuat. Lidahnya ada di mulut (Name) dan tangannya diletakkan dipayudara, meremas-remas gemas. Tak ada jarak di antara mereka dan itu hampir membuat (Name) tak bisa napas.
(Name) mengernyit saat oksigen sudah tipis. Bibirnya yang mulai membengkak masih dipagut ganas oleh Ran. Dengan sekuat tenaga ia dorong dada Ran, lalu menatapnya dengan napas yang telah terengah-engah. "Kapan berhentinya! Ini sudah malam, loh!"
Untuk sejenak tatapan Ran beralih ke langit yang sudah menggelap, lalu kembali menatap (Name). Kini giliran pria itu yang tersenyum tidak jelas.
(Name) sontak merinding. Menahan napas saat menatap bagian bawah Ran. Penis Ran menegang di balik celana bahannya. Tonjolan besar di antara selangkangannya begitu jelas.
*kata author = titidnya baperan*
Akhirnya mereka menepi ke tempat yang lebih sepi, untuk menyelesaikan sesuatu yang perlu diselesaikan.
-To be continue-
Author notes :
-terimkasih yang masih nunggu story ku <3. Luvv buat kaliaan <3 <3 Rasanya seaabad ya aku ga upload T.T okeyy ku kasih satu side story lagi yang menghibur sebelum masuk ke chapter yang lebih serius ya! <3
-Btw, ini posisi terakhir ran dan name 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Criminal X Haitani Ran
Fanfiction"Matamu yang dalam dan gelap itu menyeret ku hingga ke depan hadapanmu. Awalnya aku hanya penasaran dengan mata yang tidak ada kehidupan itu. Namun mengapa aku menjadi tenggelam dan tersesat di dalamnya? Dan tanpa sadar, aku telah jatuh begitu dalam...