Side Story 5

2.2K 151 12
                                    


Content warning : slight nsfw


<<Fat Ass>>


"Woaah, nice view~"

Ran memandang kagum (Name) yang ada di depan mata. Tepatnya pada pantat semoknya.

"Perasaanku saja atau akhir-akhir ini pantatmu..." ucapan Ran terhenti mendadak ketika matanya lebih banyak bekerja, menelik tubuh belakang (Name) dari atas dan berhenti di bagian bawah.

(Name) yang membuka laci minibar kini mendorongnya tertutup, tetapi kembali membuka laci lainnya dan masih membelakangi Ran. "Apanya?"

Mengabaikan sejenak pertanyaan (Name), mata Ran masih diam di tempat. (Name) memang tidak mempunyai payudara yang terlalu besar, tapi pantatnya itu sungguh gemuk. Wanita itu menyimpan semua lemaknya di area paha dan pinggulnya. Maka dari itu Ran terlalu kesenangan untuk menampar dia lagi dan lagi. Senyum jahil pun tersungging di bibir Ran. "Bukan apa-apa," katanya, menghampiri (Name) dan merangkul wanita itu dari samping, lalu meremas kuat-kuat pantat kekasihnya itu dengan sebelah tangan yang menganggur. "Ah, gomen. Tanganku tiba-tiba saja menempel di pantatmu~"

(Name) berbalik sekaligus menepis tangan Ran. "Cabul!" omelnya dongkol, berderap cepat mundur dan menjauhi Ran sembari menjulurkan lidah meledek. "Tangannya jelek! Lancang! Wleee:p"

Ran pun hanya terkekeh senang mendapati reaksi (Name) itu. Bahkan omelan wanita itu hanya terdengar semakin lucu baginya.

Dan lagi-lagi mata keranjang milik Ran itu kembali tertuju pada pantat (Name). Pantatnya itu sangatlah semok. Sepertinya akhir-akhir ini berat badannya bertambah sedikit, tapi body nya yang dibawah itu makin bohai saja, pikir Ran.

Saat pikiran Ran masih sibuk mengangumi pantat indahnya, (Name) justru terlihat sedang sibuk dan menggumamkan sesuatu, tidak terlalu mempedulikan eksistensi Ran yang kini sudah ada di dekatnya lagi untuk sekedar mengamati pantatnya. Wanita itu sedang sibuk membuka laci-laci yang terletak di ruang tamu. Sepertinya mencari-cari barang yang lupa ditaruhnya.

(Name) mondar-mandir. Ran dari belakang memerhatikan celana pendek hitam yang dikenakan (Name). Bahkan celananya tidak menutupi setengah pantatnya yang semok itu. Ya, mungkin wanita itu sudah terlalu nyaman walaupun ada pria seperti Ran yang berada di sekitarnya.

Tetapi tidak gitu juga sih, kan aku jadi ingin menampar pantatnya sampai memar. Ran berbatin nafsu dalam hati.

Ketika (Name) membungkukan badan dan berfokus pada laci paling bawah hendak mengambil sesuatu, Ran tanpa aba-aba berlari ke arahnya dan seketika menampar keras pantatnya.

(Name) pun menjerit seketika. Hanya ringisan yang terdengar saat tangannya itu juga mengusap-usap pantatnya yang kesakitan. Ia pun mengernyit kesal menatap Ran yang sudah kabur. "Ran! Apa-apaan sih!"

Tetapi malangnya itu hanyalah permulaan saja. Saat ada kesempatan Ran akan melakukan aksinya. Contohnya saat (Name) membelakangi Ran. Pria berambut violet itu akan mengambil kesempatan dengan meremas-remas pantat (Name) bagaikan squishy.  Atau sengaja menampar kasar pantat itu entah datang dari mana. Hingga saat berpapasan dengan Ran, (Name) yang trauma alias kena mental terpaksa harus menutupi pantat dengan tangannya sambil mata memincing kesal menatap Ran. Dan Ran pun hanya terkekeh bagai tak ada dosa. Saat di kejar pria itu akan kabur seperti anak kecil. Atau saat (Name) sedang tiduran tengkurap di sofa sambil asik membaca manga di ponselnya, pria itu ikut tiduran menindihnya, tetapi posisinya lebih kebawah. Wajahnya berhadapan dengan pantat (Name) sambil dengan iseng menggigit-gigit pantat gemuk itu.

My Sweet Criminal  X Haitani RanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang