[Jangan lupa vote ya 😊😊]
Trigger warning : unwanted pregnancies
<<Unwanted>>
(Name) seharusnya mati hari itu. Tetapi Rindo berhasil lebih dulu meraih tangannya.
Ia pun hanya bisa dongakkan kepala keatas. Perlahan mata hitamnya melebar saat melihat sosok yang tak di duga. "Kau..."
Alis Rindo berkerut. Wajahnya tegang, hampir memutih saat keringat dingin mengaliri pelipisnya. Tubuhnya membungkuk dan terhuyung ke depan. Tangannya benar-benar menggenggam erat tangan (Name) dan berusaha tarik tubuh wanita itu yang kini menggantung di ketinggian udara bebas.
"Apa yang kau lakukan?!"
Bergeming. Pertanyaan Rindo tak timbulkan efek apa-apa bagi (Name). Mata wanita itu penuh kekelaman. Seolah titik hampa berkumpul di dalamnya.
****
-Beberapa hari yang lalu-
Bar dengan ruangan eksklusif itu lebih hening dari biasanya. Musik pelan dan tenang mengalun. Temaram cahaya neon ungu sembunyikan paras dengan ekspresi tak terbaca. Pada dua pria yang duduk berhadap-hadapan di sofa.
Tetapi suram tetap memenuhi udara di ruangan itu. Membuat segalanya hampir jelas.
Ran dan Rindo adakan pertemuan mendadak. Tepatnya hanya Rindo yang memaksa bertemu begitu menyadari gelagat aneh kakaknya akhir-akhir ini.
Rindo duduk dengan kaki yang melebar. Kedua tangan di tumpukan di atas pahanya. Tubuh atas tercondong ke depan meneliti eskspresi acuh tak acuh Ran. Sementara ia juga berusaha merontokkan kata 'tak habis pikir' yang terlukis diwajah saat ia menatap kakaknya itu. Meksipun itu percuma.
"Kau sebenarnya ada apa dengan (Name)?" tanya Rindo dengan wajah yang sedari tadi berkerut. "Keluarga dan kerabatnya meneleponku. Mereka langsung memaki ku saat mencari dimana keberadaannya. Dan ini juga,"
Rindo berdiri dan seketika melempar satu buah koran ke meja. Ran melirik dari sudut ekor mata sembari menyesap tenang vodkanya. Wanita hilang. Sudah tiga minggu dan sedang dalam investigasi pencarian polisi. Koran itu menyatakan informasi seperti itu.
Dan wanita hilang itu adalah (Name) sendiri. Di tajuk utama memperlihatkan foto (Name) lengkap dengan informasi yang menunjukan hilangnya ia sebagai penulis terkenal begitu menggemparkan banyak orang. Sebagai publik figur, wanita itu sedang dibicarakan dimana-mana. Bahkan di internet juga ada yang mengungkit skandalnya satu tahun lalu saat dia pernah diberitakan berhubungan dengan kriminal. Publik menyangka dan menduga-duga dia di culik oleh orang yang jahat dan banyak komentar-komentar yang begitu mengasihaninya.
"Kau sembunyikan dimana (Name) sampai keluarganya tidak bisa menemukannya?" Rindo terus mencecar Ran. Ia berkacak pinggang dengan sebelah tangan saat matanya memincing kesal, menatap kebawah Ran yang masih bisa duduk tenang di sofa. "Jangan sampai kau kena masalah. Kau baru saja bebas dari segala hal yang melibatkan kriminialitas."
Ran menyesap minumannya sejenak, lalu buang muka. Dengan pelan menjawab, "Santai, polisi tidak bisa melakukannya padaku tanpa bukti. Dan aku cukup cerdas untuk tidak tertangkap."
"Jadi benar terjadi sesuatu denganmu dan (Name)?" tanya Rindo dengan nada datar yang tak bisa sembunyikan penasarannya.
Ran melirik Rindo sejenak. Ia meletakkan gelas di meja lalu bangkit. Sebelah tangannya terulur dan menggenggam kencang bahu adiknya. Mata violet menatap begitu dingin. "Rindo, urusanku dengannya bukanlah urusanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Criminal X Haitani Ran
Fiksi Penggemar"Matamu yang dalam dan gelap itu menyeret ku hingga ke depan hadapanmu. Awalnya aku hanya penasaran dengan mata yang tidak ada kehidupan itu. Namun mengapa aku menjadi tenggelam dan tersesat di dalamnya? Dan tanpa sadar, aku telah jatuh begitu dalam...