Chapter 40

2.7K 265 38
                                    

[Jangan lupa vote ya😊😊]


Trigger warning : depression, mention of borderline personality disorder (bpd), sleep disorder, eating disorder, anxiety disorder, emotional abuse, verbal abuse, psychological abuse, slight physical abuse, self harm, self destructive, self sabotage, etc.


"Orang yang saling menyakiti biasanya bukan orang asing. Biasanya mereka keluarga, kekasih, atau teman. Biasanya mereka lebih dekat dari siapapun." -Fix You (2020)


<<Her Past>>


*Flashback*

-20 Tahun yang lalu-

-(Name) Point Of View-


Aku bertekuk lutut ke dalam mimpi dimana aku diinginkan dan dicintai.

Katakanlah aku haus cinta. Dan aku akan melakukan apa saja untuk meraihnya.

Bahkan jika harus mati karena itu.

"Aku mau jadi jaksa!" Senyum cerah merekah di bibirku, saat berdiri dan menatap kedua orangtua ku yang sedang bersantai di sofa.

"Benarkah?" Ibu tersenyum dan menaruh cangkir tehnya di meja. "Wah, Ibu senang mendengarnya. Anak yang baik."

Ayah pun ikut mengelus puncak kepalaku dengan wajah senang. "Belajar yang benar ya nak agar kami bangga padamu."

Aku memandangi mereka dalam diam. Ya, aku menyukai ekspresi mereka. Ketika menyenangkan mereka dengan berkata ingin memilih cita-cita yang diinginkan orang tua, mereka sangat senang.

Benar, seperti itu. Teruslah seperti itu. Karena aku tidak ingin dibandingkan dengan kakak seperti yang sudah berlalu. Kakak yang sangat sempurna di mata orangtua tanpa sedikitpun ada kesalahan.

Singkatnya. Aku hanyalah boneka ciptaan orangtua.

Lalu, pujian 'anak yang baik' berubah menjadi kutukan 'anak yang buruk' ketika secuil kesalahan diperlihatkan.

"Anak buruk!" Ibu merutuki ku di depan banyak orang-orang, sementara tatapan nyalang senantiasa tertuju padaku. "Kamu mau ibu buang?! belajar yang benar!"

Hanya karena tidak pintar dan tidak mendapatkan nilai yang bagus dalam bidang akademis, Ibu sengaja mempermalukanku di muka umum.

"Bisa apa kamu?!"

Sementara aku hanya mengerucutkan bibir, menunduk dan menahan tangis. Pertanyaan itu membuatku merasa tidak pernah diinginkan.

Tolong jangan abaikan aku...

Tolong jangan buang aku...

Aku akan menjadi lebih baik...

Walau begitu di penghujung hari, hanya aku lah yang selalu salah dimatanya.


****


Ketika berusia 13 tahun, aku lari dari rumah karena aku sangat kesepian dengan rumah itu. Orangtua tidak tahu. Berpikir mereka akan mencariku. Tapi mereka hanya sibuk memperhatikan kakak. Aku berkeliaran di jalanan selama seminggu. Mereka bahkan tidak tahu aku sudah pergi.

My Sweet Criminal  X Haitani RanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang