👑Part 38👑

209 51 38
                                    

👑The Twilight👑
.
.
.
.
.

Petang berlalu begitu cepat dan kini sang rembulan pun kembali pada posisinya. Gemerlap bintang menghiasi langit malam kala itu, seakan mengatakan jika langit tengah berbahagia sekarang.

Langit memang tengah berbahagia, namun belum tentu untuk penghuninya. Perasaan yang tak selaras, sering terjadi kapanpun dan juga dimanapun.

"Kau melewatkan makan malam mu, kau bahkan tak menyuntikkan serum itu ke tubuhmu"

Kini kedua orang berbeda kehidupan itu tengah berada disebuah rumah kayu yang tak terlalu besar. Hanya ada satu tempat tidur tanpa bantal, selimut ataupun guling. Tempat itu juga gelap, hanya diterangi oleh sinar bulan yang cukup terang.

"Aku tak kecanduan makan malam, aku sudah biasa melewatkannya. Aku sudah tak memerlukan serum itu, karena kau bukan gadis pemilik darah manis itu lagi"sahut Juyeon seraya menatap ke arah gadis yang duduk disampingnya itu

"Ah, kau benar. Itu berarti, aku bisa hidup bebas tanpa rasa takut dikejar oleh para vampire lagi? begitu?"

"Meskipun tak sepenuhnya, darah manis milikmu sudah berada di dalam tubuh Ibuku. Darah itu sudah tak berarti lagi, hanya menunggu generasi selanjutnya yang akan memiliki darah sepertimu"

Yewon hanya menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari Juyeon. Kini ia sudah bukan gadis pemilik darah manis yang menjadi candu bagi para vampire. Yewon adalah manusia biasa sekarang.

"Maaf karena harus berhenti ditempat gelap seperti ini"ucap Juyeon yang ditanggapi senyuman simpul dari Yewon

"Bukan masalah, lagipula tempat ini tak menyeramkan seperti di film-film. Kau tahu tempat ini?"

"Hm, dulu ini adalah tempat istirahatku jika sedang berburu. Aku sering menghabiskan waktu disini dan kembali ke rumah saat petang. Hanya aku yang tahu tempat ini, klan ku mengira jika ini adalah persembunyian Lee Soo Hyuk. Namun, aku juga pernah mengajak Aiden kemari"

Ucapannya terhenti dan diganti oleh helaan nafas disaat ia menyebutkan nama Aiden. Tentang Aiden, Juyeon tak tahu kabar apapun tentang kembarannya itu. Para petinggi hanya bilang jika Aiden masih dalam masa hukuman.

Seandainya Aiden tak melakukan hal seperti itu, pasti ia sekarang merasa sangat senang melihat sang Ibu kembali. Juyeon tahu jika Aiden sangat dekat dengan Ibunya. Namun itu dulu.

"Dulu Aiden pernah terluka karena serangan vampire lain yang tiba-tiba masuk wilayah ini. Mau tak mau aku membawanya kemari dan menyembuhkannya sendiri. Aku membawanya beberapa kali hingga aku tak pernah lagi kemari. Aku jarang berburu disekitar sini dan...aku juga kehilangan Aiden saat itu"

Melihat hal itu membuat Yewon merasa iba. Bagaimanapun juga, Juyeon dan juga Aiden adalah saudara sama seperti dirinya dan juga Seokjin. Gadis itu pun menepuk pundak Juyeon guna memberi semangat untuk pria itu.

Juyeon menoleh dan kemudian tersenyum simpul. Ia merasa menyesal karena telah menceritakan hal itu pada Yewon yang notabenenya tak tahu apapun. Namun, Juyeon merasa tenang karena saat ini Yewon ada disampingnya.

"Kau harus hidup dengan baik Juyeon-ah, kau juga harus menunggu Aiden kembali agar ia bisa senang melihat Ibumu kembali sadar. Berjanjilah padaku, setelah aku keluar dari sini...kau harus kembali pada keluargamu. Jadilah putra mahkota yang bijaksana dan jadilah saudara yang baik bagi Aiden. Kau mengerti bukan?"

The Twilight || Yewon X Juyeon[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang