👑Part 44👑

198 44 20
                                    

👑The Twilight👑
.
.
.
.
.

Pagi kembali menyapa semesta, namun bukan sebuah kehangatan yang hadir. Melainkan udara yang cukup dingin karena hujan yang turun sejak tengah malam. Tak deras, namun mampu mengantarkan udara yang membuat orang-orang tak ingin bergeming dari selimutnya.

Tetapi itu tak berlaku bagi Yewon, ia harus tetap keluar karena ia ada kelas jam 9 pagi nanti. Sekarang sudah jam delapan dan Yewon sudah harus bersiap-siap.

Ia hanya sendirian di rumah, orang tuanya sudah pergi pagi-pagi sekali karena harus menyiapkan pesanan ayam goreng. Yewon tak sedih, ia sudah terbiasa.

Biasanya ada Seokjin yang selalu ribut di pagi hari, namun kali ini pria itu sudah tinggal bersama istrinya. Tentu saja kebiasaan itu harus dirubah jika tak ingin Sowon mengamuk.

Gadis itu mengambil sebuah payung berwarna putih yang sudah di letakkan sang ibu di dekat pintu. Meskipun hujan sudah tak sederas tadi, namun ia tetap menggunakannya jika tak ingin basah kuyup.

Setelah mengunci pintu, ia pun mulai melangkahkan kakinya menuju halte bus. Sekitar lima menit Yewon menunggu di halte, ia pun menutup payungnya kemudian menaiki bus yang terlihat lengang.

Yewon turun di halte berikutnya karena ia ingin mampir ke minimarket. Ia ingin membeli roti dan juga susu pisang, mengingat dirinya belum sarapan pagi ini.

Padahal ia bisa saja memasak atau memanaskan makanan yang sudah dibuatkan ibunya, namun Yewon hanya tak berselera untuk sarapan dirumah. Ia hanya ingin sarapan ringan seperti roti yang tengah ia beli.

"Terima kasih"

Ia keluar lalu membuka payungnya kembali bersama sebuah kantung plastik berwarna putih ditangannya. Yewon ingin memakannya setelah sampai di kampus saja.

Dirinya sengaja membeli makanan dan minuman itu masing-masing dua. Karena ia tahu, jika ia tengah memakannya pasti ada sepasang mata atau tangan yang usil lalu meminta makanannya.

Biasanya pelakunya tak jauh-jauh dari Moonbin, Chanhee ataupun Seonghwa. Hanya mereka yang sering memiliki tingkat kelaparan yang tinggi meskipun sudah sarapan. Itulah alasan mengapa harus membeli makanan berlebih.

Yewon terkesiap disaat ia melihat seseorang yang tengah berlari kencang di depannya. Seorang pria yang tengah berlari seraya membawa sesuatu berwarna hitam.

Dirinya tak bisa melihat dengan jelas apa benda yang tengah dibawa pria itu, karena si pria itu berlari dengan sangat kencang serta pandangan yang terbatas akibat rintik hujan.

"Berhenti!"

Gadis itu ingin menoleh, namun belum sempat ia menolehkan kepalanya tiba-tiba saja tubuhnya ditabrak oleh seseorang. Ia tak apa-apa, ia juga tak terjatuh sama sekali.

Dengan pandangannya yang masih menunduk, Yewon melihat sepasang sepatu itu yang berhenti melangkah dan sepertinya tengah menghadap ke arahnya. Namun, ia seakan tergesa-gesa dan sepertinya orang itu tak melihat wajah Yewon yang tertutupi payung.

"Mianhae, tapi aku harus cepat"

Tunggu sebentar, kenapa suaranya seperti familiar di telinganya? Yewon mendongakkan wajahnya, namun orang itu sudah kembali berlari dibawah guyuran hujan yang membasahi tubuhnya.

The Twilight || Yewon X Juyeon[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang