The Twilight || Yewon X Juyeon[✓]

👑Part 28👑

👑The Twilight👑
.
.
.
.
.

"Bagaimana? apa kau sudah mengatasi semuanya?"

"Sudah tuan, sepertinya masyarakat semakin terpengaruh dengan berita itu"

"Bagus, dengan hal itu...rencana kita akan berhasil dan tak ada yang menghalangi lagi"ucap pria berjas hitam seraya melangkahkan kakinya menghadap sebuah kaca besar gedung pencakar langit

"Sejujurnya aku tak menduga jika anak itu adalah seorang vampire namun...bukankah itu justru menguntungkan? dengan memberitahu semua orang...kita akan kehilangannya dan semua rencana kita akan kembali berjalan lancar"

"Anda benar tuan, tinggal sedikit lagi...kita akan berhasil"

"Tentu, itu tak lepas dari bantuan putra ku"ucapnya seraya menyeringai

Pria itu berbalik, lalu menatap sang sekretaris dengan tatapan intensnya. Senyuman puas terpatri di wajahnya. Ia merasa puas dengan kinerja mereka hari ini.

"Beritahu putra ku, suruh ia menemui mereka malam ini"

"Baik tuan"

Sementara itu disisi lain, seorang pria tengah memainkan ponselnya di atas tempat tidur. Sudah hampir lima belas menit ia dalam posisi seperti itu.

Tiba-tiba saja, keningnya berkerut saat layar persegi itu menampilkan panggilan masuk. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung mengangkatnya.

"Ada apa sekretaris Nam?"

"..."

"Ayah?"

"..."

"Ia ingin aku pergi malam ini?"

"..."

"Baiklah, kau selalu bisa mengandalkan ku"

Tepat disaat ia mematikan sambungan telpon tersebut, pintu kamarnya terbuka dengan sedikit kencang. Matanya menatap malas ke arah seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Wae?"tanyanya santai

"Kau masih belum berhenti?"

"Kau pikir aku akan berhenti?"

"Hyung!"

"Pergilah, aku tak perlu nasehat apapun darimu"

"Tak bisakah kau ber--"

"CHOI BOMIN!"

Suara bentakan tersebut menggema di ruangan itu. Kini, kedua kakak beradik itu saling tatap menatap sengit. Tak ada yang mau mengalah, mereka sama-sama keras kepala.

Namun yang Bomin inginkan hanya satu, yaitu Vernon berhenti untuk mengusik keluarga Yewon. Ia tak mau, jika kakaknya bertindak sebagai orang yang jahat hanya karena tuntutan sang Ayah.

"Kau boleh membentak ku dan Ayah boleh menyakitiku disaat aku mencoba berontak. Namun...aku tetap tak akan tinggal diam disaat kau mengusik orang lain"