Hai!
Selamat membaca part 12!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!Enjoy 😼!
Selasa, 22 Maret 2022
__________Argh, sakit banget, eluh Arka dalam hati nya. Tangannya memegangi bawah perut sebelah kirinya.
"L-ly, aku-- ke kamar dulu-- ya," ucap Arka. Suaranya sedikit terbata karena menahan sakit itu.
Lyodryn yang tadi sedang membereskan kotak obat yang baru saja di gunakan untuk mengobati luka Arka kini menoleh menatap suami nya. Sebisa mungkin Arka menatap Lyodryn dengan tatapan biasa.
"Aku antar?"
"Gak usah. S-sendiri aja," sahut Arka.
Arka bangkit dari duduknya, berjalan perlahan tanpa memperlihatkan rasa sakit itu di hadapan Lyodryn. Arka menaiki tangga dengan sangat pelan, tangan kanan nya bertumpu pada pinggiran tangga.
Setelah sampai di lantai atas, Arka membuka pintu kamarnya dengan cepat, menutup nya dan langsung tertidur di atas kasur. Lelaki itu menetralkan nafasnya lebih dulu.
Tangan kiri Arka meraba laci meja kecil di sebelahnya. Mengambil sebuah kantong plastik dari dalam sana. Arka menelan sebuah obat dari dalam sana dengan bantuan seteguk air.
Arka kini mulai rutin dengan obatnya, sejak dia masuk rumah sakit waktu itu jadi Lyodryn hanya mengira bahwa ini vitamin dan obat biasa saja, Arka pun meminumnya jika tak ada Lyodryn di sini, jika ada, mungkin wanita itu akan bertanya mengapa Arka masih meminum nya, sedangkan dirinya sudah pulih.
Arka memejamkan matanya, menahan sakit yang masih di rasakan nya. Mungkin karena pukulan Raihan tadi.
"Sakit banget, Ly," lirih Arka menyebutkan nama Lyodryn.
Arka tak tahu sampai kapan dia dapat menyembunyikan ini terus menerus dari Lyodryn, karena pasti suatu saat Lyodryn akan tahu.
Suara langkah kaki terdengar dari arah luar. "Arka." Suara Lyodryn terdengar memanggilnya. Arka sempat menengok sekejap kearah pintu, kemudian memasukkan obat-obatan tadi ke dalam laci nya kembali. Lalu membenarkan posisinya, bersandar di kasur dengan kaki yang diluruskan.
"Ka. Aku mau ngomong," ucap Lyodryn kala pintu kamar sudah dibuka nya.
"Apa?"
Lyodryn mendekatinya, duduk tepat di samping Arka. "Aku lupa tanya. Kenapa Raihan tiba-tiba marah kayak tadi? Kayaknya kemarin-kemarin udah baik-baik aja," ujar Lyodryn.
"Kamu ngelakuin apa?"
"Ya udah aku cerita, soal surat persetujuan orang tua buat ikut lomba milik Reynhar aku yang tanda tangani--"
"Ha? Kok? Lagian ngapain Arka?" cerocos Lyodryn saat Arka belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
"Sabar Lyo, ini aku masih ngomong," kesal Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ UNTUK ARKANA
Romance"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka. ••••••••••• Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...