"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 25! Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!
Ayo vote nya yu! Comment juga atuh, sepi bgt, padahal matanya rame. Tinggal pencet bintang aja.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin, 9 Mei 2022 ____________
Arka membuka pintu rumahnya, keadaan di sini sangat sepi. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Mungkin saja, Lyodryn sudah tertidur.
Arka menaiki anak tangga satu persatu, saat pintu kamar di buka nya, tidak ada seseorang pun di dalam sana. Dimana Lyodryn?
"Lyo?"
Arka kembali menutup pintu itu dan bergegas menuju kamar Nabila. Lelaki ini pikir, mungkin saja malam ini Lyodryn akan tidur di sana.
Sayangnya, saat Arka membuka pintu kamar Nabila, bahkan keduanya sekarang tidak ada sama sekali. "Bila juga gak ada," ucap Arka.
"Nabila!"
"Lyo!"
Arka berteriak memanggil nama mereka. Arka berjalan menyusuri masing-masing ruangan yang ada di dalam rumah ini. Dari lantai atas, ke lantai bawah, bahkan di setiap sudut ruangan dan ke gudang belakang sekaligus.
"Mereka kemana sih?"
Satu yang dia lupakan, Arka seharusnya mencari Bi Nita, wanita tua itu pasti tau di mana istri dan anaknya. Saat akan berjalan menuju kamar Bi Nita, wanita itu bertemu lebih dulu dengan dirinya di dekat dapur.
"Eh tuan udah pulang," ucap Bi Nita.
"Lyo sama Nabila di mana bi? Saya liat di kamar mereka gak ada," ucap Arka dengan nada panik.
Bi Nita tersenyum kecil. "Tadi ibu bilang mau ke rumah Bu Eva, mereka nginap di sana, tuan."
Mata Arka membulat, Lyodryn dan Nabila pergi ke rumah Eva tanpa sepengetahuannya? "Dari kapan, bi?"
"Sudah dari tadi. Gak lama setelah tuan pergi."
Arka terdiam. Banyak pertanyaan yang berputar di otaknya. Selama sembilan tahun bersama, bukan hanya sekali dua kali mereka berselisih dan bertengkar, tapi Lyodryn tak pernah pergi seperti ini. Apa mungkin perkataan Arka yang kali ini sudah terlampau menyakitkan untuknya?
Tanpa berbicara apapun lagi, Arka membalikkan tubuhnya, berjalan dengan langkah pelan, dan wajah muramnya. Arka pergi ke kamarnya.
____________
Lyodryn tidur dengan menghadapkan tubuhnya kearah Nabila. Menatap gadis cantik yang kini sudah pulas dalam tidurnya. Banyak hal yang kini dia pikirkan, terutama mengenai nasib keluarga kecil mereka ini. Apa iya dirinya dan Arka harus berpisah? Lalu, bagaimana perasaan Nabila?
