Hai!
Selamat membaca part 8!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!Arka untuk Lyo ganti judul jadi Untukmu Arkana. Knp? Awalnya emang kurang sreg, dan setelah nulis hampir setengah cerita, aku jadi mikir ini judul yg cocok. Makasii!!
Enjoy 😼!
Minggu, 13 Maret 2022
___________Lyodryn berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan cepatnya. Perasaannya kalut sejak mendapatkan telepon dari sekertaris Arka di kantor. Wanita ini mencari keberadaan ruangan yang terdapat Arka di sana.
Lyodryn tadi masih sibuk dengan resto dan beberapa pesanan makanan yang masuk. Seketika pikirannya buyar begitu saja saat mendengar kabar soal Arka yang tiba-tiba saja pingsan di kantornya. Apalagi yang dia tahu semalam Arka terlihat sedang tak baik-baik saja.
Tepat, dia tiba di sebuah ruangan rawat. Lyodryn segera membuka pintu ruangan ini. Melihat suami nya yang kini sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Matanya terbuka, dengan sebuah infus di tangan kiri nya.
Lyodryn mendekat, apa yang sebenarnya terjadi pada Arka? "Arka. Kamu kenapa bisa di sini?" ucapnya.
"Aku kecapean kayaknya, Ly," sahut Arka dengan suara yang terdengar lemah.
"Harusnya bilang kalau kamu sakit. Aku udah ngomong kan semalam? Ayo lah jangan gini."
"Aku gak sakit sayang. Cuma kecapean, oke?"
Lyodryn mengangguk, tangannya mengelus kepala Arka, memainkan pelan rambut tebal lelaki itu. "Iya. Kamu istirahat ya. Kata dokter gimana? Kamu di rawat dulu atau--"
"Gak perlu. Infus nya habis, aku langsung pulang kok."
Arka menatap Lyodryn sendu. Wanita itu terlihat sangat panik, Lyodryn se khawatir itu padanya. "Temenin aku di sini ya," pinta Arka.
"Aku gak kemana-mana. Aku mau jagain kamu," sahut Lyodryn.
"Aku gak apa-apa. Kamu gak usah khawatir," lanjut Arka.
Lyodryn mengangguk pelan, mengiyakan apa yang lelaki nya katakan.
Tak lama setelah nya, Arka memutuskan untuk kembali ke rumah saja, daripada harus di rumah sakit seperti ini malah membuatnya semakin tak enak badan. Semakin terasa sakitnya.
Lyodryn menemaninya sejak tadi, bahkan wanita itu tak menjemput Nabila dan membiarkan putri nya pulang bersama Pak Ahdan.
Malam hari di rumahnya, Arka hanya berbaring di kasur, Lyodryn tak mengizinkannya untuk pergi kemanapun. Bahkan untuk sekedar mengambil air minum. Kini Arka terdiam dan memperhatikan Lyodryn. Wanita itu duduk pada sebuah kursi yang berada tepat di sebelah kasur yang Arka tiduri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ UNTUK ARKANA
Romance"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka. ••••••••••• Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...