36 | DIA PERGI?

1K 33 32
                                    

Hai!
Selamat membaca part 36!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!

Ayo vote nya yu! Comment juga atuh, sepi bgt, padahal matanya rame. Tinggal pencet bintang aja.

Enjoy 😼

Siap baca part ini? Oke, selamat datang di satu part menuju akhir. Besok malam in syaa Allah ending yaa.

 Besok malam in syaa Allah ending yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, 29 Mei 2022
____________

Playlist : Keisya Levronka - Tak ingin usai

*****

"Yang lain pada pulang, sayang?"

"Iya. Anak-anak pada belum mandi. Nabila juga ikut Asta sama Raihan, mungkin sebentar lagi juga kesini. Aku juga minta tolong mereka untuk ajak mama," ucap Lyodryn.

Arka mengangguk. "Iya ya, belum ketemu mama juga aku."

Lyodryn masih memperhatikan semangkuk bubur yang terletak di meja. "Kamu belum mau makan? Sedikit aja ya, yang penting ke isi perut nya. Kamu harus minum obat," ucap Lyodryn.

Arka masih menggeleng. Sama seperti tadi, lelaki ini masih kekeuh untuk menolak makanan itu. Dengan banyak alasan tentunya.

"Makan dong. Aku suapin ya?"

"Nggak ah, belum lapar. Nanti aja ya. Aku masih mau ngobrol sama kamu," kata Arka.

Lyodryn menghela nafasnya pelan. Arka kan memang keras kepala, jadi harus sabar jika seperti ini.

Arka memegang tangan Lyodryn dan menatapnya. Tatapan Arka kini terlihat sayu. Ada yang berbeda saat melihatnya.

"Lyo," panggil Arka.

"Kenapa? Kamu ngantuk? Mata kamu sayu banget. Iya?"

Arka menggeleng. "Masih mau sama kamu."

"Iya, aku kan di sini. Mau melek sampe pagi buat nemenin kamu juga aku mau kok," ucap Lyodryn lagi.

Arka tersenyum tipis. "Keluar yuk! Aku bosen."

"Lho, gak boleh sayang. Udah malam. Memangnya di izinin sama dokter?"

"Sebentar aja, ya. Please," pinta Arka.

Lyodryn terdiam sebentar. Mungkin tak apa jika mengajaknya keluar sebentar saja? Selang oksigen Arka pun sudah di lepas, hanya infus yang menempel di tangannya kini. "Sebentar aja ya?"

"Iya."

Lyodryn mengangguk pelan dan tersenyum. Wanita itu membantu Arka untuk bangkit dari tidurnya. Perlahan-lahan, membiarkan lelaki itu berdiri dan memapahnya untuk keluar, dengan membantunya membawa infus itu juga.

✔️ UNTUK ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang