"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Selamat datang di part 2! Semoga suka, jangan lupa kasih vote, comment nya yaa! Selamat menyaksikan kisah mereka.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jum'at, 4 Maret 2022 _______________
Lyodryn dan Arka masih kewalahan dengan Nabila yang terus berlari kesana-kemari sejak tadi. Gadis kecil itu terlihat senang sekali.
"Cape, Ka," eluh Lyodryn.
"Sama. Kayaknya kita sering deh ngajak dia ke luar, gak sampe setahun sekali juga," lanjut Arka.
Kedua orang ini terdiam dengan kedua tangan yang bertumpu pada lututnya masing-masing, sembari menetralkan nafasnya.
"Ish, kok gak kejar aku lagi." Nabila mendekat, melihat kedua orang tuanya yang kini terdiam.
"Bila, ini di mall sayang. Bukan di taman tempat kita main bola. Gak boleh lari-lari, nanti kena omel pak satpam loh. Terus Bila gak boleh kesini lagi," tutur Arka pada putrinya.
Nabila mengangguk, kemudian meraih lengan tangan Arka. Seperti nya anak ini akan meminta sesuatu lagi. "Kita mandi bola aja yuk, ayah!"
"Boleh. Tapi Nabila sendiri ya, ayah sama bunda tunggu di luar," sahut Arka.
Nabila mengerucutkan bibirnya, menggeleng dengan cepat. "No! I want with you," sahut Nabila cepat.
Nabila langsung saja menarik tangan Arka yang sudah di pegang nya sejak tadi. Berjalan dengan cepat kearah sebuah wahana mandi bola yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.
"Rame, Bila. Gak usah ya," kata Arka.
"Gak apa-apa, ayah. Ayo!"
Nabila melihat kearah Lyodryn. "Bolehkan bunda?" tanya nya.
Lyodryn melirik pada suami nya yang kini memberikan isyarat tidak. Lyodryn tersenyum miring, sepertinya mengerjai Arka asik juga.
Wanita itu mengangguk. "Boleh sayang," ucap Lyodryn.
"Ly," lirih Arka.
"Sebentar doang, Ka."
Arka menghela nafasnya. Memandangi Lyodryn dengan sinis. Tangannya menunjuk matanya dan mata Lyodryn bergantian. "Awas ya kamu, liat nanti ada pembalasan dari aku," ucap Arka dengan nada meledek.
Setelah Arka dan Nabila masuk ke dalam wahana mandi bola itu, kini Lyodryn menunggu mereka di sebuah bangku panjang yang terletak di sepanjang koridor mall ini.
