"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 5! Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!
Enjoy 😼!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selasa, 8 Maret 2022 _________
"Rese banget sih! Ngapain coba dia gini," gumam Lyodryn. Lyodryn mengoceh dengan suara yang cukup pelan, mungkin karena di sini sepi, Arka yang kini pura-pura tertidur mendengarnya.
Kan, pasti dia lagi ngomongin gue. Biarin, siapa suruh chat-chat sama cowo lain, batin Arka.
Lyodryn menoleh sebentar, melihat Arka yang tertidur membelakanginya. Wanita ini kembali membalas chat Rivaldo yang tadi lebih dulu Arka balas.
Meisya Lyodryn Val, sorry banget. Tadi di balas sama Arka ya?
Tadi gue lagi sama anak gue dulu, jadi baru sempat balas chat lo.
Rivaldo Ini Meisya apa suaminya?
Nanti kena amuk lagi gue.
Meisya Lyodryn Ini gue kok. Arka udah tidur.
Udah malam, lanjut bincang besok aja gimana? Lo jadi ke resto gue?
Rivaldo Iyaa, in syaa Allah gue jadi kesana. Agak siang ya tapi, pagi gue ada urusan.
Meisya Lyodryn Eum oke, gue tunggu. Lo kabarin aja lagi nanti.
Rivaldo Siap, Sya.
Good night, Sya. Nice dream.
Meisya Lyodryn Okei.
Lyodryn mencoba tak membalas ucapan terakhir Rivaldo untuknya. Jika Arka tau ini, apalagi jika Lyodryn membalasnya, lelaki itu mungkin akan merajuk tujuh hari tujuh malam. Bagaimana pun juga Lyodryn harus menjaga perasaan suaminya itu.
Lyodryn meletakan kembali handphone nya, mematikan lampu kamar dan menyisakan lampu tidur yang menyala. Lyodryn tertidur dengan tubuh yang dihadapkan kearah Arka.
"Ish dingin banget," ucap Lyodryn.
Tak perlu menunggu lama, baru saja Lyodryn menutup mulutnya. Kini Arka membalikkan tubuhnya menghadap pada Lyodryn. Lelaki itu merentangkan kedua tangannya dan merengkuh tubuh istrinya.
Lyodryn tersenyum melihat Arka yang langsung memeluknya dengan mata yang masih terpejam. "Kirain aku, kamu udah pulas," kata Lyodryn.
