Hai!
Selamat membaca part 20!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!Harusnya up hari Selasa ya? Dan sekarang udah Rabu, jam 00:33. Maaf ya tadi aku ada urusan, kayak orang sibuk emang. Btw PKL nya jga blm selesai. Ini sambil ngerjain projek desain ku yang blm kelar. Ya udah seenggaknya udh berusaha tepati janji wkwk.
Besok kan Kamis, jadwal up lagi ya? Nnti aku up lagi ya syng' ku wkwk, tapi vote nya naikin atuh, masa views nya bisa 30 an lebih vote nya 5? Bisa yaa buat semangat aku, anggap aja feedback, soal nya baca ini pun gratis ya, hehe. Makasih yang udah berkenan mampir dan ninggalin feedback nya. Semoga betah-betah sama semua tulisan aku dan bukan hanya ini aja.
Aku senang buat kalian senang dan terhibur.
Enjoy 😼
Rabu, 27 April 2022
___________Arka meneguk sebotol air mineral yang dia beli di kantin rumah sakit tadi. Lelaki tampan itu menyandarkan tubuhnya pada sebuah kursi yang berada di halaman depan. Arka baru saja selesai menjalani pengobatan cuci darah nya.
"Gue lemes banget lagi," eluhnya.
Arka menatap kosong kearah depan. Mencoba menetralkan nafasnya sendiri.
"Tuan Arka."
Arka menoleh kearah samping kanannya, seorang lelaki paruh baya berseragam hitam itu memanggilnya.
"Pak Ahdan."
"Maaf lama, tuan. Tadi ojek saya sempet mogok, jadi harus cari yang lain," ucapnya.
"Gak apa-apa, pak."
Arka menelepon Pak Ahdan, meminta lelaki itu menjemputnya menggunakan ojek motor, dan nanti dia yang menyetir kan mobil nya. Pak Ahdan melihat ke sekitarnya, dirinya sedikit bingung, untuk apa Arka berada di sini.
"Maaf, tuan sebelumnya. Tuan baik-baik aja?" tanya Pak Ahdan.
Arka mengangguk pelan. "Baik, pak. Tadi saya nengok karyawan kantor yang sakit. Terus tiba-tiba ngantuk banget gitu, takut gak fokus bawa mobilnya. Makannya saya panggil bapak kesini," jelas Arka. Arka harus berbohong lagi, untuk kesekian kalinya.
"Ya sudah kita langsung pulang saja ya," lanjut Arka.
Pak Ahdan mengangguk. Arka memberikan kunci mobilnya kepada laki-laki tua itu. Pak Ahdan memperhatikan Arka sejak tadi, wajahnya seperti orang sakit. "Saya bantu, tuan," ucap Pak Ahdan.
"Ah nggak usah, pak. Saya sendiri aja."
Pak Ahdan membukakan pintu mobil untuk Arka dan setelah itu ikut masuk ke dalam pula. Tak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi berjalan.
"Pak, sebelum bapak berangkat, Lyodryn udah pulang?" tanya Arka pada pak Ahdan yang masih fokus dengan jalanan.
"Belum, tuan. Saya belum liat ibu pulang dari tadi. Dirumah cuma ada non Bila sama Nita," sahut pak Ahdan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ UNTUK ARKANA
Romance"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka. ••••••••••• Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...