17 | BIMBANG

310 20 5
                                    

Hai!
Selamat membaca part 17!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!

Enjoy 😼!

Jumat, 15 April 2022_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 15 April 2022
_________

Pagi ini keadaan rumah masih terlihat sama seperti malam tadi. Belum ada yang membaik juga sepertinya. Lyodryn yang masih membereskan meja makan, meletakkan beberapa piring berisi makanan di sana. Nabila dan Arka sama-sama diam dan menatap bergantian.

"Bi Nita, makan sama kita ya," kata Lyodryn. Sama seperti biasanya, mereka selalu mengajak Bi Nita makan bersama di meja makan ini.

"Iya baik, Bu."

Mereka duduk di kursi nya masing-masing. Seperti biasanya, Lyodryn selalu mengambilkan sepiring nasi, lauk, tak lupa segelas air untuk suami dan anak perempuannya ini, meskipun dalam keadaan marah seperti ini sekalipun.

"Makasih bunda," sahut Arka dan Nabila bersamaan. Lyodryn hanya meresponnya dengan anggukan.

Mereka menikmati makanannya masing-masing. Arka dan Nabila sama gelisah nya, sejak tadi sudah berusaha untuk membuat wanita itu berbicara namun dia tetap diam.

Setelah semua selesai. Bi Nita membereskan semua piring  kotor lalu membawanya ke dapur untuk di bersihkan. Lyodryn meneguk segelas air mineral.

Arka memberikan kode mata pada Nabila, Arka meminta anak itu untuk melakukan apa yang dikatakannya malam tadi. Awalnya nabila ragu, sangat ragu. Tapi-- dia tak bisa di diami seperti ini terus oleh Lyodryn.

Langkah kecil kaki Nabila berjalan mendekati Lyodryn. Wanita itu menatap Nabila teduh, dia tau sikap nya semalam mungkin membuat gadis kecilnya ketakutan.

Nabila meraih tangan kanan Lyodryn, menggenggamnya dengan erat. Kedua sorot matanya menatap sendu mata coklat ibunya. "Bunda, maafin Nabila," ucapnya.

"Nabila salah. Nabila udah buat bunda marah semalam. Tapi Nabila gak bohong, aku gak sengaja tumpahin air nya. Beneran deh," lanjut Nabila.

Nabila mencoba menjelaskan apa yang terjadi malam tadi. "Semalam aku mau cari buku bacaan yang ayah kasih waktu itu, soalnya di kamar gak ada. Bila turun ke bawah untuk cari diruang tengah, pas lagi liat-liat rak bukunya, aku nemu foto itu. Ya aku ambil bunda."

"Itu foto bayi aku kan? Aku pikir bunda gak akan marah kalau itu basah, kan nanti bisa kering lagi. Lagipula foto aku kan banyak, aku juga ada di sini jadi bunda gak perlu takut foto itu robek," ujar Nabila.

Lyodryn terdiam lepas Nabila menyelesaikan ucapannya. Nabila memang tak mengenal Nakala, Nabila tak mengetahui bahwa bayi di foto itu adalah kakaknya, bukan dia.

Lyodryn turun dari kursi dia duduk tadi. Mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Nabila. Lyodryn tersenyum, mengelus kepala putrinya. "Bunda yang minta maaf ya. Bunda udah marah-marah sama kamu. Maaf, bunda udah buat Bila takut," ucap Lyodryn.

✔️ UNTUK ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang