Hai!
Selamat membaca part 13!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!Enjoy 😼!
Minggu, 27 Maret 2022
_____________"Papah!"
Arka menangis dengan kerasnya, air mata itu jatuh lebih deras dari sebelumnya. Celo, pergi. Laki-laki hebat itu pergi meninggalkannya. Arka memeluk tubuh kaku dan pucat itu erat-erat. Melano terdiam di sana, mengelus pundak Arka, mencoba menguatkan lelaki itu.
"Ikhlaskan, Arka. Papah kamu sudah sembuh sekarang," kata Melano.
"Ini terlalu cepat, om. Arka masih butuh papah," ucap Arka.
Tak bisa dipungkiri, se dewasa apapun Arka saat ini, raga dan hati nya masih selalu butuh seorang Celo. Lelaki yang sudah membuatnya merasa hidup.
Arka melepaskan tubuh Celo, berjalan mundur perlahan, memandangi tubuh lelaki yang sangat dia sayangi itu. Maafin Arka, pah. Arka gak bisa berbuat apa-apa, Arka belum bisa jadi yang terbaik buat papah, batin Arka.
"Sabar," lirih Melano.
Tak lama, beberapa perawat menghampiri ranjang rumah sakit yang Celo tempati, membawa lelaki itu keluar ruangan untuk di mandikan lebih dulu.
"Kita keluar ya."
Arka berjalan keluar ruangan. Kini, Arka bersandar pada sebuah tembok dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Baru saja kabar buruk mengenai dirinya datang, dan sekarang dia harus menerima kenyataan jika Celo sudah benar-benar pergi.
"Arka."
Arka tersenyum getir, menatap wanita nya yang kini jalan mendekat dengan wajah sembab nya.
"Lyo, papah--" ucap Arka kala Lyodryn memeluknya.
Lyodryn mengelus punggung Arka, berusaha membuatnya tenang. "Papah pergi, Ly. Papah ninggalin aku," lanjut Arka.
Lyodryn melepaskan pelukan mereka, memegang kedua pipi Arka lalu menatapnya. "Aku tau ini berat untuk kamu. Tapi kamu gak boleh gini terus ya, papah nanti sedih. Arka kuat kan?"
Arka hanya menangis tanpa menyahuti sepatah kata pun. Lyodryn tau ini amat berat. Arka sudah tak punya keduanya saat ini.
"Masih ada aku. I still with you, aku gak akan pernah ninggalin kamu dalam kondisi apapun. Kamu gak pernah benar-benar sendiri, Ka."
"Aku tau, gak ada yang bisa gantiin posisi papah mau bagaimanapun juga. Tapi, papah sudah harus pergi. Papah hebat, papah udah berhasil, berhasil buat kamu jadi laki-laki kuat kayak sekarang. Setelah itu dia pergi kan? Dia pikir tugasnya untuk kamu udah selesai," lanjut Lyodryn berkata.
Arka menggeleng pelan. Tidak-- Arka tak cukup kuat, bagi nya. "Aku-- belum cukup hebat, Ly. Aku gak bisa tanpa papah."
"Kamu hebat. Untuk saat ini kamu boleh nangis sepuas kamu, cuma satu, itu gak akan pernah bisa ngembaliin papah lagi. Kamu gak bisa, karena kamu belum terbiasa, Arka. Cuma butuh waktu bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ UNTUK ARKANA
Romansa"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka. ••••••••••• Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...