"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 3, dan menyaksikan kisah mereka! Semoga suka part ini.
Enjoy! 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu, 6 Maret 2022 _______________
Arka dan Lyodryn berlari menelusuri lorong rumah sakit yang kini sudah tampak sepi. Hingga tibalah mereka di depan sebuah ruangan, seorang wanita muda berdiri di depan sana.
"Mba Rana, papah gimana?" tanya Arka pada Rana. Rana ada suster pribadi yang merawat Celo, beberapa tahun terakhir ini.
"Dokter bilang penyakit bapak udah parah, tuan. Untuk saat ini hanya di minta untuk istirahat lebih. Terus juga untuk beberapa hari ini biar bapak di rawat dulu saja," sahut nya.
"Ya Allah," ucap Arka dan Lyodryn bersamaan.
"Apa yang terjadi sama papah? Kenapa bisa masuk ke rumah sakit lagi?"
"Tiba-tiba saja kambuh, dan saya langsung bawa ke rumah sakit."
Sudah dua tahun belakangan ini Celo memang sakit. Ada masalah dengan jantung nya. Hingga Arka memutuskan untuk menyewa seorang suster untuk menjaga dan memantau kondisi Celo. Apalagi akhir-akhir ini Celo sering kali tak bisa melakukan apapun sendiri.
"Sekarang papa sedang apa mba?"
"Bapak lagi istirahat, mungkin sekarang sedang tidur," ucap Mba Rana.
Lyodryn mengelus pundak Arka perlahan, mencoba memberikan semangat untuk lelaki itu. "Papa akan baik-baik aja," ucap Lyodryn.
Arka mengangguk. "Aku khawatir. Takut papa kenapa-kenapa," sahut Arka.
"Aku ngerti. Papa cuma butuh doa, dan kita cuma bisa lakuin itu," kata Lyodryn lagi.
Detik berjalan sejak malam tadi, suasana di sini semakin sepi. Bahkan Mba Rana kini sudah kembali ke rumah, untuk membereskan beberapa barang Celo yang akan di bawa ke rumah sakit, sebab lelaki tua itu akan di rawat beberapa hari ini.
Arka baru saja kembali ke arah ruang rawat Celo setelah ke kamar mandi tadi. Lelaki itu terdiam di ujung lorong yang tak begitu jauh dari ruang rawat. Perasaannya tersentuh melihat Lyodryn yang masih stay menemaninya di sini hingga larut seperti ini.
Padahal sejak tadi Arka sudah menyuruhnya untuk pulang bersamaan dengan Mba Rana.
Kaki nya melangkah, mendekati wanita yang sudah terpejam itu. Lyodryn tertidur di kursi yang berada di depan ruang rawat Celo. Arka melepaskan jaket tebal yang dia gunakan, duduk tepat di samping Lyodryn berada saat ini. Menutupi tubuh istrinya dengan jaket.
