"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 18! Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!
AYO KOMEN BIAR AKU SEMANGAT NULIS 😓 VOTE NYA JUGA YU!
Enjoy 😼!
'SAMBIL DENGAR PLAYLIST YU!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamis, 21 April 2022 ______________
"Bapak? Kok gak jadi masuk?"
"Dira, kamu ngagetin saya. Mumpung ada kamu saya minta tolong ya," kata Arka.
"Minta tolong apa?"
"Tolong panggilin ibu, saya tunggu di depan."
Dira menatap lelaki di depannya dengan heran. Sudah sampai depan pintu, mengapa tak memanggil nya sendiri saja?
"Lho kenapa gak langsung masuk aja pak? Udah selesai juga kok kerjaan kita," ucap Dira.
"Panggilin aja, Ra. Saya tunggu depan ya." Arka langsung saja berjalan meninggalkan Dira yang masih bingung. Ada-ada saja suami bos nya ini.
Dira mengintip dari balik kaca kecil yang berada di pintu ruangan belakang ini. Dilihatnya Lyodryn bersama Rivaldo di sana. "Pantesan aja."
Dira membuka pintu itu. "Misi, Bu. Di cariin bapak di depan," kata Dira pada Lyodryn.
"Di depan? Kenapa dia gak masuk?"
Dira menatap kearah Rivaldo dan menunjuk lelaki itu menggunakan gerakan dagu nya. Lyodryn mengangguk, paham kenapa ini.
"Ya udah."
"Gue keluar ya, Val."
"Iya, Sya."
Lyodryn keluar dari dalam ruangan, membawa serta tas miliknya, berjalan kearah depan untuk menemui Arka yang kata Dira menunggunya.
Lyodryn melangkahkan kakinya keluar dari dalam resto, melihat Arka yang berdiri di ujung bangunan yang tak cukup besar ini, membelakangi dirinya. "Kenapa kamu ga masuk?"
Arka menoleh, menatap Lyodryn dengan datar. "Takut ganggu."
"Biasanya--"
"Abis ngapain?" Arka memotong ucapan Lyodryn yang belum terselesaikan.
Lyodryn mendengus pelan. "Kalau di resto aku ngapain biasanya? Kenapa? Mikir kalau aku--"
"Berduaan doang?" tanya Arka lagi.
"Apa sih maksudnya motong ucapan aku terus? Kamu nanya, aku belum selesai jawab udah kamu potong lagi," kesal Lyodryn.
"Gak usah kesini kalau cuma mau bikin masalah. Aku cape, Ka. Kalau kamu cape juga harusnya langsung pulang, bukan cari gara-gara. Aku bisa naik taksi," lanjut Lyodryn.
