22 | GUE SAYANG LO, MEISYA

417 22 2
                                    

Hai!
Selamat membaca part 22!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!

Ayo vote nya yu! Comment juga atuh, sepi bgt, padahal matanya rame. Tinggal pencet bintang aja.

Enjoy 😼

Minggu, 1 Mei 2022_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, 1 Mei 2022
_____________

Sudah lima hari berjalan sejak kejadian sore hari di cafe saat itu, Lyodryn merasakan ada hal yang berbeda pada diri suaminya. Arka lebih banyak diam, bahkan-- terkesan acuh padanya.

Lyodryn pun kini kembali di sibukkan dengan urusan resto. Banyak pesanan catering yang mereka dapatkan dan membuat waktunya kian habis untuk ini, meski Lyodryn tetap berusaha untuk menomorsatukan Arka dan Nabila.

Banyak cara Lyodryn coba untuk memperbaiki mood Arka, namun lelaki itu tetap cuek padanya. Arka yang dia kenal pertama kali itu kembali, Arka yang dingin, dan acuh.

Pagi ini, Arka yang mengantarkan Nabila ke sekolahnya. Lyodryn sudah pergi sejak pagi tadi. Nabila memasang wajah sebalnya sejak turun mobil tadi, Arka yang berjalan disampingnya kini tersenyum kecil.

"Bila kenapa?" tanya Arka.

Mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah, suasana di sini sudah lumayan ramai.

"Bunda, sibuk banget ya ayah," ucap Nabila.

Arka menyamakan tingginya dengan Nabila, lalu mengelus kepala gadis kecilnya perlahan. "Bunda kan kerja."

"Tapi, dulu bunda selalu antar Bila ke sekolah," ucap Nabila lagi.

"Nanti kalau pekerjaannya mulai senggang, pasti bunda antar kamu lagi. Kemarin juga bunda yang jemput kan?" kata Arka.

Nabila mengangguk. "Ayah," panggilnya.

"Iya, kenapa?"

"Apa mungkin bunda kayak gini karena masih marah soal foto bayi yang Bila basahi itu ya?"

Arka terdiam, kenapa bisa Nabila berpikir kesana? Sedangkan kejadian itu sudah hampir satu minggu ini berlalu. "Kok Nabila bicara gitu? Gak mungkin dong sayang. Kan bunda waktu itu udah bilang, dia udah maafin Bila," jelas Arka.

"Tapi ayah, Bila masih mau tanya."

"Apa lagi yang harus ayah kasih tau? Tanya aja," kata Arka.

"Foto bayi itu Nabila atau bukan?"

"Kenapa nanya kayak gitu, hm?"

"Soalnya, bunda sampe marah kayak gitu. Kalau itu aku kan harusnya gak sampe marah-marah, yah. Apalagi aku kan masih ada di sini, foto bayi aku yang lain juga banyak kok," jelas Nabila.

Arka tak tau harus menjawab apa nanti? Apa mungkin memang Nabila sudah seharusnya mengetahui ini?

"Ayah, ayo jangan diam," pinta Nabila.

✔️ UNTUK ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang