Hai!
Selamat membaca part 19!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!AYO KOMEN BIAR AKU SEMANGAT NULIS 😓 VOTE NYA JUGA YU!
Note: Kalo misal gak suka sama apa yang aku tulis, gak usah baca ya, aku pun gak maksa. Beberapa hari lalu nemu comment yg bikin kesel di Adinata. Udah beberapa hari ini balikin mood buat nulis, dan pas udh baik malah di jatuhin lagi. Kdng kesel sendiri kalo ada comment' gaje gitu, tapi ya berusaha ga peduliin lah. Gak usah ngatain aneh" kalo udah di baca sampe exchap haha, kalo adinata aneh, baca prolog doang aja juga udah gak penasaran, kan?. Ini udah baca sampe abis, terus ngatain.
Plis, nulis gak mudah. Nyari ide susah, apalagi yg namanya balikin mood. Pokoknya klo emng ga suka ga usah baca, aku gak maksa. Dripada mood aku ombang-ambing gini, kesian yg pada nunggu up, oke?
Yaudah lanjut baca, anggap iklan sebentar.
Enjoy 😼!
Sabtu, 23 April 2022.
______________"Tau apa, om?"
Sebuah suara terdengar di telinga kedua nya. Mereka menatap seorang wanita yang berdiri tak jauh bersama dengan seorang lelaki di sampingnya.
"Apa yang Lyo gak pernah tau?"
Lyodryn, wanita itu menatap bingung kearah kedua orang tua itu. Begitu sampai dan memarkirkan mobil mereka di taman parkir sebelah rumah. Lyodryn dan Arka tak sengaja mendengar percakapan keduanya.
"Lyo, kamu udah pulang?" Eva mengalihkan pembicaraan mereka.
"Sebentar, ma. Jawab Lyo dulu!"
"Gak ada apa-apa, Lyo. Kamu salah dengar aja," lanjut Eva.
Arka menggelengkan kepalanya. "Nggak, ma. Arka juga dengar kok. Ada apa si? Om Melan juga, ngapain di sini?" ucap Arka.
Eva dan Melano, kedua nya terdiam tanpa bicara. Mereka saling menatap, begitu juga dengan Arka dan Lyodryn, mereka berdua menunggu jawab dari orang tua itu.
"Ma, ada apa? Apa yang Lyo gak akan tau? Kasih tau Lyo!" desak Lyodryn.
"Siapa om Melan? Siapa nya mama?"
Eva menggeleng. Dia tak ingin Lyodryn tau perihal ini. "Nggak, Ly. Bukan siapa-siapa," ucap Eva.
"Bohong. Jujur sama Lyo. Lyo sama Arka liat kalian debat tadi, terus bawa-bawa nama Lyo. Kenapa? Jujur, ma, om," kata Lyodryn dengan nafas memburu.
Arka menarik Lyodryn mendekat, mengelus kedua pundaknya. "Udah sayang, tenang ya. Kita tanya baik-baik, oke?" ucap Arka.
"Mama jujur aja ya, kasian Lyo," kata Arka pada Eva.
"Pertanyaan Lyo simpel kok, siapa om Melan buat mama? Kenapa harus bawa-bawa nama Lyo?"
Melano menarik nafasnya pelan. Lyodryn dan Arka sudah mendesak mereka seperti ini. Sepertinya, memang sudah waktunya Lyodryn tau. Lyodryn pun sudah dewasa, dia pasti akan memahami adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ UNTUK ARKANA
Romance"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka. ••••••••••• Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...