"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 28! Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!
Ayo vote nya yu! Comment juga atuh, sepi bgt, padahal matanya rame. Tinggal pencet bintang aja.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rabu, 18 Mei 2022 ____________
"Tante, makasih ya udah beliin es krim buat aku," ucap Nabila dengan wajah senangnya.
Naya mengelus rambut gadis kecil di hadapannya dan tersenyum. "Sama-sama, Bila."
Naya, Arka, dan Nabila, kini duduk di sebuah kursi taman. Naya baru saja membelikan es krim baru untuk Nabila, menggantikan es krim nya yang terjatuh tadi.
Pandangan Naya kembali teralih pada Arka. "Lyo bakalan kesini?"
"Iya. Katanya sih udah otw," sahut Arka.
"Nabila, anak lo sama Lyo? Bukan kayak--"
Arka menatap Naya sinis, sebelum selesai Naya berbicara. "Lo gak usah ngomong aneh-aneh. Kalau gue bilang anak gue, ya anak gue. Gak usah di sangkut pautin sama yang lalu," ucap Arka.
"Ya sorry, Ka. Gue kira kan-- gitu."
Arka menggeleng pelan. Naya tak pernah berubah, selalu suudzon. Mungkin lagi-lagi dia berpikir, Lyodryn memiliki anak dengan lelaki lain? Gila saja, Lyodryn hanya milik Arka, itu yang bisa Arka pastikan.
"Kalau, anak lo-- ups sorry, anak nya Lyo yang laki-laki itu, kalian udah ketemu?" ucap Naya dengan suara pelan, sembari melirik kearah Nabila.
Arka hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Naya yang satu ini. Rasanya kalau membahas Nakala, hanya ada luka.
"Lho serius? Belum ketemu sampai sekarang?"
"Lo gak ada pembahasan lain ya selain ngomongin ini?" lanjut Arka.
Naya memasang wajah kikuk nya. Perempuan ini menggeleng pelan. Yah, dia sebenarnya ingin tahu sekali pasal ini. Tapi-- Arka tak mau membicarakannya.
"Ayah, bunda kok lama ya," ucap Nabila.
Arka melihat kearah jam di handphone nya. "Iya ya, sayang. Sebentar ya, ayah chat bunda dulu. Kita tanya bunda udah dimana?"
"Iya ayah."
Arka mencoba menghubungi Lyodryn, untuk memastikan sudah dimanakah perempuan itu?
"Bunda udah di jalan, sayang. Tunggu sebentar lagi ya," ucap Arka seraya mengelus kepala Nabila.
"Okei."
Naya kembali mendekati Nabila dan mengajaknya untuk berbicara. "Bila, sekarang udah kelas berapa?"
"Aku kelas dua, tante. Tapi sebentar lagi kelas tiga."
"Wah, berarti umur kamu sekitar delapan tahun?" ucap Naya menebak.
