06 | FOOD ESCAPE

438 24 6
                                    

Hai!
Selamat membaca part 6!
Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!

Enjoy 😼!

Rabu, 9 Maret 2022_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu, 9 Maret 2022
_____________

"Om, udah lama di sini?" tanya Arka pada seorang lelaki tua yang kini bersama dirinya dan Lyodryn di ruang rawat Celo.

"Lumayan lama, Ka. Kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah, baik. Om Melan juga kan? Baik-baik aja?" kata Arka.

Melano Adinata, adik bungsu Celo. Arka memang tak begitu mengenal Melano, karena sejak muda dulu om nya ini memang tak ada di sini, dia menetap di Malaysia. Tapi ya hanya kenal sebatas ini saja. Baru seminggu ini Melano menetap di Indonesia, Arka mengetahuinya, namun memang belum sempat bertemu.

"Baik, Ka."

Nama om nya Arka, mirip nama papa gue. Melano?

Pandangan Melano terfokus pada wanita cantik yang sejak tadi berdiri di sebelah Arka, yang terdiam tanpa menyapanya. Mungkinkah wanita ini istri keponakannya? Sebab kabar yang dia dengar dulu kalau Arka akan menikah, Celo sendiri yang mengatakannya. "Oh iya. Ini siapa, Arka?" tanya Melano.

"Ini istri Arka, Om."

Lyodryn, dia tersenyum. Mendekati Melano dan mencium punggung tangan kanannya. "Saya Lyo, Om," cetus nya.

Melano tersenyum. Wanita muda itu tersenyum kepada tadi, senyuman manis itu seperti tak asing di mata Melano. Sama seperti seseorang yang seketika saja terlintas dipikiran nya.

Arka kembali melihat kearah Celo yang kini masih dengan mata terpejam. Lelaki itu terus tertidur. "Keadaan papa gimana ya? Dia masih tidur terus. Pasti belum baik-baik aja," ucap Arka.

"Papa kamu akan baik-baik aja. Mungkin untuk sekarang memang belum, Ka. Kita doakan yang terbaik aja ya," sahut Melano.

Seperti biasanya, saat melihat Arka mulai tak nyaman hatinya, wanita nya itu langsung mengelus pundak Arka dan tersenyum, senyum penuh arti. "Papa gak akan kenapa-kenapa. Kamu harus yakin itu. Kamu harus kuat, kamu harus bisa nerima semuanya. Gak boleh sedih terus. Kamu harus jadi kekuatan buat papa, iya sayang?" tutur Lyodryn.

Arka membalas perkataan itu dengan senyuman pula, Lyodryn memang selalu bisa menenangkan dirinya. Ya, Arka memang harus yakin dan tak boleh terlihat sedih, sebab dukungan lah yang Celo butuhkan sekarang.

Hampir setengah jam mereka berdua berdiam diri menemani Celo di ruangan ini. Lyodryn melihat jam di tangannya. Sudah setengah sepuluh. "Bila sebentar lagi keluar kelas, Ka. Kamu masih mau di sini? Biar aku sendiri aja yang jemput ya," kata Lyodryn.

✔️ UNTUK ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang