Six : 6

536 103 9
                                    

" Gw gak butuh rasa perduli lo "

•HUJAN•

















































Jam pulang sekolah di mana kebanyakan akan langsung pulang, berbeda dengan Juna yang harus mengikuti rapat OSIS karena harus membahas perayaan ulang tahun sekolah yang ke 21 tahun berdiri. Sebagai kandidat terpilih ia harus bertanggung jawab.

Ia berkeliling sekolah, bukan lebih tepat nya berjalan ke arah aula untuk membahas perayaan nya, harus sedemikian rupa dan juga di kenang dengan indah. Juna juga harus ekstra kerja keras sekarang, tak sengaja ia melewati ruang kelas dan ia melihat seseorang masih betah berada di dalam kelas.

Lelaki itu tersenyum tipis dan menghampiri gadis itu, ia bersandar di pintu memperhatikan gadis itu. Tampang nya sangat polos, cantik jika lebih di perhatikan.

" Lo gak pulang? Udah jam nya loh, nanti keburu sore " Syifa menoleh ke arah Juna, ia tersenyum cerah dan mengangguk.

" Nanti gw pulang.. "

" Kenapa nanti? Masih ada urusan lain? " Ucap Juna dan berjalan mendekat tepat di samping Syifa, ia sangat senang karena di perhatikan oleh Juna.

Sudah lama ia menyukai lelaki tampan itu, selain tampan dia juga sangat cerdas dan pengertian. Juna memang definisi pacar idaman banyak orang bukan? Meskipun terkadang dia tidak peka dengan keadaan orang lain di sekitar nya setidaknya ia berusaha bukan.

Syifa terus melamun menatap ke arah Juna, sedangkan Juna malah memperhatikan buku yang Syifa tulis sejak tadi. Mengerjakan catatan, ia menoleh ke arah papan tulis, sangat banyak memang. Tapi kenapa baru di kerjakan? Apakah siswa lain belum mengerjakan dan memilih pulang duluan atau bagaimana?

" Nyatet ya? "

" Iya, tadi gw ke toilet bentar gak sempet nyatet mepet jam pulang " Pipi Syifa merah karena terus di perhatikan oleh Juna, anggap saja dirinya memang lebay tapi siapa saja akan sama dengan nya. Lelaki itu benar benar tampan, jika tanpa kaca mata.

" Yasudah, selesai kan catatan lo terus pulang. Gw mau rapat, bye " Ucap nya seraya mengusap rambut panjang Syifa membuat gadis itu tersenyum antusias dan melihat lelaki itu keluar dari kelas berjalan ke arah lain.

Syifa menyembunyikan senyum nya, mencoba agar tidak terlihat salah tingkah padahal jantung nya sudah berdetak kencang bukan main. Ia sangat senang sungguh, di sayang banyak orang tanpa syarat apa pun. Namun ada sisi di mana membuat wajah sumringan nya itu mendadak suram.

' Gw harus pertananin semua ini, jangan sampek terbongkar '



















•••





Kamu berada di arena balapan, tidak mau pulang dahulu. Pada dasar nya kamu memang malas pulang berurusan dengan orang rumah benar benar melelahkan. Masa bodo dengan resiko nya nanti, lagi pula kamu sudah terbiasa dengan semua ini. Sudah terlalu terbiasa untuk mu, di arena balapan mata sebelah mu di tutupi karena masih basah. Tidak mungkin memperlihatkan kepada orang bukan, mereka pasti akan menatap mu jijik, mustahil jika itu teman mu.

Tidak lama Jun datang membawa mobil, biasanya pemuda itu membawa motor besar nya. Dia jarang menggunakan kendaraan roda empat nya, lebih senang menggunakan motor kesayangan nya itu.

Hujan | Yoon Jaehyuk × You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang