" Apa Tuhan udah mulai tutup mata sama gw? "
•HUJAN•
Berada di rumah sakit, hanya sendirian dan benar benar hanya sendirian pergi ke sana. Menemui dokter spikiater. Entah lah kenapa hasil nya makin ke sini makin tidak bisa di harapkan sama sekali, melihat pergelangan tangan yang di perban sampai siku. Dua lengan mu tepat di pergelangan tangan, entah wanita tadi begitu terkejut dengan itu.
Banyak luka di sana tidak membuat mu sendiri merasa puas dengan diri sendiri. Ingin rasanya melakukan terus menerus sampai ada sebuah rasa kepuasan tersendiri, tetapi spikiater mu melarang.
" Jangan lakukan lagi, berhenti menyakitiku diri sendiri. Ingat, kalau ini semua akan membahayakan diri mu sendiri "
Kamu hanya tersenyum tipis ketika mengingat semua kata itu dengan baik di kepala mu. Memang siapa yang akan perduli? Lupakan tentang orang sekitar, semua benar benar sudah pergi meninggalkan diri mu satu persatu tanpa menyisakan siapa siapa lagi.
Tuhan benar benar merebut segala nya dari mu, pertama adalah Mama mu kemudian Kakak pertama mu dimana dia hanya satu satu nya harapan yang kamu punya. Runtuh, benar benar runtuh. Hanya tinggal kepingan yang tidak bisa di perbaiki kembali, memperbaiki? Percuma saja semua akan kembali ke awal. Jika sudah hancur, sudah biarkan saja hancur.
' Apa Tuhan tertidur saat gw kayak gini? Apa Tuhan bener bener tutup mata? Apa benar Tuhan masih ada? Semua ini cukup membuat diri ragu mengatakan itu. Tuhan tutup mata buat gw '
Menatap ke arah depan, tepat di depan sana ada Jun. Pria itu menghampiri mu kemudian tanpa di duga ia memeluk mu dengan erat, membuat mu bersandar kepada nya.
" Gw di sini.... " Ucap nya pelan, memeluk mu erat seolah tidak mau kau pergi meninggalkan nya begitu saja.
Namun entah lah kamu malah tersenyum, bukan tersenyum senang karena Jun datang kepada mu. Ada sebuah arti lain....
•••
Ceklek!
" Dari mana saja? Sudah jam 6 baru pulang? " Kamu baru saja masuk ke dalam rumah dan mendapati Papa mu yang berdiri tepat di depan pintu.
Kamu hanya diam, menatap ke arah lain seolah tidak minat menatap ke arah nya lagi. Sungguh benar benar muak akan segala nya, mau melakukan apa lagi setelah ini. Sampai seseorang mencengkram kedua rahang mu kasar membuat mu mendongak seketika.
" Kalau orang tua lagi ngajak ngomong di lihat! PUNYA SOPAN SANTUN APA GAK?! "
Hanya diam tidak menjawab apa apa, tidak memperdulikan sakit di rahang mu yang di cengkram kuat. Seolah benar benar mati rasa, sampai Deano menendang kaki mu membuat mu agak tersandung ke lantai tetapi tangan nya masih mencengkram rahang mu membuat mu tetap berdiri di depan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan | Yoon Jaehyuk × You
Fanfiction[ Feat. 윤재혁 ] ( nono story ) " ʜᴜᴊᴀɴ, ʀɪɴᴛɪʜᴀɴ ᴀɪʀ ʏᴀɴɢ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴅᴀʀɪ ʟᴀɴɢɪᴛ. ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴏʀᴀɴɢ ʙɪʟᴀɴɢ ɪᴛᴜ ᴀɴᴜɢʀᴀʜ ᴛᴜʜᴀɴ, ᴛᴀᴘɪ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴏʀᴀɴɢ ᴍᴇɴᴅᴜɢᴀ ᴋᴀʟᴀᴜ ʟᴀɴɢɪᴛ ᴛᴇɴɢᴀʜ ᴍᴇɴᴀɴɢɪsɪ ᴋᴇᴘᴇᴅɪʜᴀɴ ɴʏᴀ " YOON JAEHYUK × YOU #TREASURE #LOKAL #IKON #BLACKPINK #YG...