Thirty : 30

413 105 11
                                    

" Bagaimana aku bisa bertahan di sisi lain semesta seolah mau membuang ku "

•HUJAN
























































Benar benar menekan gas sampai tidak bisa di gas lagi, kecepatan yang benar benar akan kehilangan kendali fungsi nya namun kenyataan tidak memperdulikan semua itu. Darah bahkan masih mengucur menetes membasahi bantalan helm bagian depan mu menghasilkan aroma darah yang benar benar tercium jelas.

Beberapa pemotor yang lain juga mengejar, kamu kenal semua motor motor itu. Mereka adalah teman teman mu yang ikut arena balap. Entah lah tidak memperdulikan mereka yang teriak teriak di belakang sana. Kamu tetap menambah tekanan nya semakin laju.

Tepat di ujung pertigaan, tidak memperdulikan apa apa. Tidak menyadari jika kendaraan lain juga melaju kencang ke arah lain, karena kehilangan kendali dan rem mendadak tidak ada fungsi.

Kamu terkejut tentu saja karena rem tidak berfungsi. Sungguh biasanya tidak seperti ini dan lagi pula baru saja di servis kemarin, bisa bisa nya. Kamu panik, namun mengambil kesempatan tersebut. Menoleh ke arah kiri banyak mobil dan kendaraan yang besar itu melaju ke arah mu, kamu memutar motor mu namun tidak bisa membelok secara sempurna dan beruntung menabrak pembatas jembatan.

Membuat pembatas itu tidak menahan hantaman keras, pembatas jembatan juga tidak terlalu tinggi sehingga membuat mu terpental dan tercebur ke sungai tepat di bawah jembatan.

Motor motor bahkan kendaraan juga berhenti karena melihat tragedi tersebut. Di sisi lain arus sungai begitu deras karena setelah hujan deras beberapa jam lalu masih mempengaruhi arus. Sedangkan Jun yang baru saja sampai, dia turun dari motor dan melepaskan helm nya.

" Lo mau ngapain?! "

" Lepasin gw bangsat! " Jun melempar jaket nya begitu saja dan ikut terjun ke sungai mencari mu yang mungkin saja terseret arus yang deras tersebut.

Yang lain khawatir sekaligus panik bukan main, mereka tidak bisa berbuat lebih kecuali memanggil pihak berwajib dan tim SAR untuk menyelamatkan kedua teman mereka. Tidak ada pilihan lain, hampir satu jam lama nya mereka menunggu bahkan turun dan menghampiri sungai tersebut tidak ada tanda tanda apa pun.

" Kenapa bisa gini jir!?!! "

" Kita cari aja napa!! "

Ryan yang baru datang mendadak linglung, keadaan semakin gelap. Tidak bisa di lihat apa pun hanya terdengar arus sungai yang begitu deras.

" KALIAN BIARIN JUN TERJUN JUGA? YANG BENER AJA!! "

" DIA GAK MAU DENGERIN GW!! "

" DIEM BANGSAT! "

Keadaan rusuh, anak anak geng sirkuit mencari bersama yang lain bahkan di bantu oleh warga sekitar yang juga mengetahui tragedi tadi. Ferdi menyalahkan diri nya sendiri, andaikan saja ia menahan adik nya itu agar tidak kabur dari rumah mungkin semua ini tidak akan terjadi. Bagaimana lagi? Semua sudah terlanjur terjadi bukan, ia bisa apa selain terus mencari?

Ferdi berjalan menelusuri pinggir sungai seraya berteriak menyebutkan nama adik nya yang terjun tadi. Tidak bisa di pungkiri jika apa yang di bayangkan terjadi, ia akan sangat hancur di saat itu juga. Sampai dimana salah satu dari tim SAR menyorot senter mereka ke sebuah arah.

" ITU MEREKA! " Ferdi menoleh ke arah suara dan berlari ke arah dimana mereka melihat.

Benar benar di sana ada Jun yang berusaha mengeluarkan air dari tubuh mu, arus sungai memang begitu deras. Ia bahkan hampir kesulitan untuk menggapai daratan yang menang jauh dari jarak dimana ia terjun di tambah membawa mu untuk ikut naik ke daratan.

Jun menangis, ia bahkan terus teriak sesekali menepuk pipi mu. Tidak ada tanda tanda apa apa yang dia dapatkan. Ferdi ikut serta menolong namun ia malah di dorong oleh Jun.

" SEMUA INI GARA GARA LO ANJING! " Jun benar benar terpancing emosi, namun beruntung banyak yang menghalangi Jun untuk melakukan hal nekat kepada Ferdi.

" Udah udah, kita bawa (y/n) ke rumah sakit. Ambulan udah nunggu di atas, dia masih bisa di selamatin " Jun di tarik oleh yang lain untuk segera ikut mereka saja di banding memukul Ferdi di sana akan membuang banyak waktu mereka juga untuk menyelamatkan mu.

Jun benar benar tidak bisa di kendalikan, ia bahkan tidak ada hentinya menangis dan ambruk di bahu Aldo. Mereka tau betapa hancur nya Jun saat ini, melihat langsung kamu yang ternyata kecelakaan berakhir terjun ke sungai.

Pembatas jalan pendek, memang memungkinkan banyak kecelakaan akan jatuh ke sungai di tambah tidak kuat menahan yang berat berat. Posisi motor mu sudah di ujung ujung nya, bahkan sudah jatuh.

Menenangkan Jun yang sekarang sudah lemas, badan nya menggigil karena air sungai yang memang dingin di akibatkan cuaca sekarang tidak bersahabat sama sekali.

" Dia gak akan kenapa napa, percaya sama gw. Lo tau kan gimana kuat nya (y/n)? Dia pasti baik baik aja " Pria itu menatap sendu ke arah mu yang sudah masuk ke ambulans yang akan di bawa ke rumah sakit. Tempat kejadian sudah ramai orang karena penasaran.

Jun terdiam, apakah ia lalai lagi? Ia kurang menjaga atau bagaimana? Jun selalu menyalahkan diri nya sendiri dan selalu kalut akan sebuah masalah yang padahal bukan di timbulkan dari dirinya.

" Gw mau ikut ke rumah sakit.. "

" Lo mending masuk ke mobil nya Alex aja, motor lo biar si Lucas yang bawa " Ucap Aldo, tidak di jawab oleh Jun. Dia menuntun Jun masuk ke dalam mobil milik teman mereka, Alex.

Sampai mereka semua mengikuti ambulans tadi, menuju ke rumah sakit terdekat.






































































PENJELASAN TRAGEDI :

Jadi posisi motor udah belok tapi rem nya blong, nah ada kendaraan lain kayak truk kini nabrak bagian arah jalan kiri, mental motor nya malah laju ke arah pembatas jembatan, jadi motor nya ikutan jatoh ke sungai sekalian pengendara nya yang juga keadaan linglung.

Biar gak pusing aja sih, sorry kalau gak nyambung...

Hujan | Yoon Jaehyuk × You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang