Thirty Three : 33

454 101 18
                                    

" Gw benci lo..... "

•HUJAN•














































































" Menurut lo? " Melangkah ke arah seseorang di depan nya yang menatap nya tajam, bahkan seolah akan membunuh nya di saat itu juga.

" Kalau gw yang potong kabel rem nya, terus lo mau ngapain? " Syifa tersenyum seolah puas dengan apa yang dia lakukan. Lagi pula siapa orang asing yang berani melakukan sesuatu kepada nya?

Tau jika kalau Syifa memang benar benar meremehkan diri nya. Gadis itu tersenyum, tersenyum dan itu membuat seketika ia terdiam. Senyum itu mirip dengan seseorang yang tidak lain adalah, Vernon.

Siapa gadis itu yang berani menghadap kepada nya dan bertanya akan perihal itu. Syifa cukup puas menerima kabar jika rencana nya berhasil, hanya tinggal menunggu saudara nya itu mati saja. Tidak ada yang di buat repot, di sisi lain gadis di depan nya begitu punya nyali besar. Ia membuka kudung hoodie nya.

" Kalau gw bilang, gw saudara kandung lo juga apa lo bakal percaya? "

" HAH! MAKSUD LO APA?! GAK USAH HALU DEH LO!! "

Gadis itu tersenyum, menyingkirkan rambut panjang nya yang menghalangi wajah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu tersenyum, menyingkirkan rambut panjang nya yang menghalangi wajah nya. Dan benar saja itu mirip dengan saudara nya, hanya saja memang senyum nya lebih mirip dengan Vernon.

" Udah gw duga lo gak akan percaya. Tapi it's oke, percaya atau gak itu gak penting. Sekarang tinggal tunggu, hidup lo bakal hancur dalam waktu 3 bulan lagi. Nikmatin aja.... "

Ia melangkah mendekat ke arah Syifa dan ia menepuk pundak saudara nya itu pelan, melanjutkan kalimat nya dengan nada suara rendah.

" Gw bakal buktiin segala ke toxic an keluarga sendiri ke depan publik. Biar semua orang tau, betapa busuk nya keluarga ini.... " Ucap nya dan masih memasang senyuman andalan nya. Sampai sebuah pukulan tepat mengenai leher Syifa membuat pergerakan nya terhenti.

Gadis dengan hoodie hitam itu hanya memperhatikan dengan jarak dekat, melihat jika Syifa mulai ambruk ke tanah membuat nya lagi lagi tersenyum kesenangan. Ia mulai menatap ke arah rumah itu, seharusnya ia datang lebih awal hanya saja dunia terlalu menjebak diri nya ke dalam lubang ke gelapan.

Sekarang biarkan diri nya yang menuntaskan segala nya. Seperti janji nya kepada kakak pertama nya waktu itu, meskipun sejujurnya ia tidak terlalu perduli. Bagaimana? Ia terlalu muak dengan segala drama yang berada di sekitar nya, ia tidak mau terlalu jauh melihat korban dari keluarga nya kian semakin banyak. Korban nya adalah, anggota keluarga itu sendiri.

Biarkan dirinya yang menuntaskan semua nya, biarkan dirinya yang terluka di sini. Seolah dirinya di ciptakan benar benar untuk membongkar segala nya.

" Permainan akan di mulai besok..... "





































































































•••

Di rumah sakit, dimana yang begitu tenggelam dalam kegelapan. Ia datang, tidak terlalu menutup wajah nya karena juga tidak mau menjadi pusat perhatian. Ia membuka gagang pintu kamar seseorang dan menemukan apa yang ia cari.

Melihat seseorang tampak tidur dengan posisi duduk, menggenggam tangan kembaran nya yang lahir setelah dirinya. Miris, ia bahkan tidak mendapatkan apa pun yang harusnya ia dapatkan. Terlahir keadaan tidak sempurna bukan keinginan nya, semua ini begitu saja terjadi. Tidak dia inginkan, semua tercipta sesuai dengan apa mau Tuhan nya.

" Terlalu lama lo ngalah sama bajingan bajingan itu, dan sekarang gw bakal bertindak.... " Ia tersenyum tipis, meraih anak rambut yang kusut tersebut dengan perlahan seolah tidak mau menyakiti lebih jauh.

Antara dimana ia merasa marah tidak di anggap dan beruntung karena telah di singkirkan. Ia tidak perlu repot repot menjadi pelampiasan orang tua kandung nya sendiri, di sisi ia sudah mendapatkan sebagian kasih sayang yang ia inginkan.

Terdiam di sana. Mengingat berbagai tragedi yang seharusnya ia maju ke depan hanya saja ia tidak mau gegabah sejak awal. Merencanakan segala nya dari awal dan membuat para parasit itu menghilang dari dunia dengan segala penyesalan yang ada.

" Gw.... "

" ANANTHA SYAFA JIWANGGA, akan membebaskan semua rasa sakit lo selama ini.... "
























































































•••

ANANTHA SYAFA JIWANGGA

" Gw gak akan sudi makek marga ALEXANDER, gw bersyukur karena gw gak masuk ke dalam keluarga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gw gak akan sudi makek marga ALEXANDER, gw bersyukur karena gw gak masuk ke dalam keluarga itu. Makasih karena udah buang gw, dan makasih udah buat gw gak ngerasa jadi pelampiasan... "

Hujan | Yoon Jaehyuk × You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang