Twenty One : 21

431 99 16
                                    

" Hidup memang tidak mudah, jika tidak siap dengan semua ini hanya tinggal menunggu malaikat datang saja "


•HUJAN•











































































































Nafas tidak beraturan, lawan mu tumbang melewati batas yang di tentukan. Pelatih berdiri dan kemudian mengangkat tangan kanan mu tinggi tinggi, memberikan sambutan atas kemenangan mu. Sedangkan lawan mu berdiri di bantu teman nya dan kalian sama sama membungkuk memberikan hormat. Memang tidak pernah di ragukan kemampuan mu dalam hal bertarung, begitu banyak aksi yang di tampilkan.

Ryan memberikan tepuk tangan meriah seraya tersenyum, ia agak menahan badan mu yang hampir tumbang. Lawan mu memang lumayan, meskipun sabuk merah tapi kemampuan nya tidak bisa di remehkan.

" Udah gw duga lo pasti menang " Ucap nya dengan senyuman senang, kamu tersenyum juga dan duduk di atas rerumputan.

Ryan juga ikut duduk, ia memberikan sebotol air minum kepada mu dan melepaskan helm yang kamu pakai. Mengusap keringat mu dengan handuk milik nya, Ryan membawa dua karena Bunda nya yang suruh jadi ia menurut saja. Toh yang satu juga di berikan untuk mu bukan orang lain.

" Nanti ke rumah gw ya, Bunda kangen sama lo tuh "

" Iya iya.. " Ryan kembali tersenyum dan menonton adegan di depan nya itu dengan santai tanpa gangguan.




























































•••


" JUNA!! "

Lelaki itu membuang nafas panjang dan membalikan badan nya ke arah belakang, melihat jelas gadis yang tengah mengejar nya. Sampai dia berhenti dengan nafas tidak beraturan, Juna hanya melihat saja tidak berniat melakukan apa pun.

" Kenapa? "

" Aku mau ngomong sama kamu, cuma sebentar aja " Juna kembali menoleh ke arah samping, bernafas setenang mungkin dan kemudian menatap ke arah Syifa yang berdiri di depan nya.

Keadaan lorong lumayan sepi karena banyak siswa yang lebih tertarik dengan pertarungan anak Taekwondo di lapangan belakang ketimbang pelajaran. Beberapa siswa memanfaatkan keadaan dengan banyak hal, semoga saja tidak ada yang buruk. Beberapa anggota OSIS juga keliling untuk memastikan termasuk Juna yang juga memastikan keadaan. Siapa tau ada yang berbuat zina di tempat yang tidak tidak. Hanya menduga saja.

Tetapi ia di ganggu oleh Syifa yang menganggu nya tengah menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua OSIS. Padahal Leon sudah memerintahkan nya untuk tidak menghiraukan apa pun karena keamanan lebih penting.

" Cepet, mau ngomong apa? "

" Kamu kenapa menjauh? Kamu menjauh dari aku ya? Kenapa? "

Juna menaikan alis nya sebelah tanda kebingungan, apa maksud nya? Ayolah dia sudah menganggu aktifitas nya yang begitu penting hanya untuk pertanyaan konyol. Apakah Syifa sadar kalau mereka berdua tidak ada hubungan apa apa, meskipun ada setitik rasa yang sudah terlupakan.

Hujan | Yoon Jaehyuk × You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang