" Semakin dewasa kita harus mandiri bukan menjadi beban "
•HUJAN•
Berlatih selama hampir 3 jam tanpa istirahat memang melelahkan, namun kamu benar benar memaksakan diri sekarang. Bukan karena terobsesi dengan kemenangan melainkan melampiaskan segala emosi mu ke tempat latihan, memukul papan yang di pegang oleh Junior mu yang gemetaran karena kamu nyaris menendang wajah nya.
4 lapis papan kayu bisa di patahkan dengan mudah, mereka tentu saja berdiri memegang tidak bisa di bayangkan salah satu dari mereka bertarung dengan mu sebagai simulasi untuk lomba nanti. Apakah tulang mereka akan utuh?
Ryan dengan santai melewati adik kelas nya yang menatap penuh tegang, ia sudah terbiasa di tambah memang kebanyakan senior tidak ada yang bisa di ajak santai jika sudah serius seperti ini di tambah emosi yang gampang meledak kapan saja. Akan memukul atau bahkan menghantam siapa saja yang berada di sekitar nya. Ryan membawa kotak obat, ketika melihat mu akan memukul lagi. Dengan cepat ia menahan tangan mu, menggenggam kepalan tangan mu.
" Udah, istirahat dulu yok " Ia menahan tangan mu, beralih ia menggenggam tangan mu agak menarik mu ke pinggir ruangan. Dekat dengan tas nya, ia memberikan sebotol air kepada mu memaksa mu untuk segera minum.
Sedangkan lelaki itu sibuk dengan kegiatannya mengeluarkan obat dari kotak yang ia bawa dari UKS. Luka mu itu agak mengerikan tentu saja, sudah kering tidak semua masih beberapa yang jelas di lihat. Dengan pelan Ryan memegang dua sisi wajah mu dan mengoleskan salep ke wajah mu yang masih lebam.
" Perasaan baru kemarin gw ngobatin, udah ada lagi.. " Kamu hanya diam saja, mengabaikan apa yang dia katakan kepada mu.
" Kemarin ngilang kemana? Gak ngabarin lagi, kata Jun lo habis ujan ujanan ya? Kemarin demam? " Tanya Ryan lagi, mungkin jika orang lain melihat kalau kalian seperti pasangan kekasih yang tengah latihan bersama.
Di tambah sikap lembut Ryan yang keluar hanya ketika bersama mu, senyuman tipis namun sangat tulus membuat siapa saja akan merasakan sesuatu yang terasa aneh namun tidak asing. Tatapan teduh yang ia perlihatkan jelas terlihat ada sesuatu yang lebih di sana hanya saja kamu tidak menyadari akan itu.
Beberapa anak anak taekwondo mengship kalian berdua karena terlihat cocok saja, sikap Ryan yang terkesan dingin namun selalu tenang bisa selalu menghentikan emosi mu yang suka keluar secara mendadak, menenangkan dengan berbagai cara. Dan ketika Ryan hilang kendali, hanya sentuhan tangan mu saja yang membuat emosi nya seketika di tiup angin.
Beberapa saksi, bukan hanya beberapa sudah banyak saksi yang melihat terutama anak anak yang rajin ikut latihan pasti sudah tau.
Ryan juga tidak terlalu galak, hanya saja tatapan tajam nya yang membuat banyak orang seketika terdiam tidak berani melakukan apa apa karena tatapan mematikan itu. Berbeda dengan mu yang suka mengabaikan sikap tegas Ryan, membuat beberapa orang heran. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, kamu sudah terbiasa dengan tatapan menakutkan itu sejak kecil. Namun dulu Ryan tidak begitu, mungkin karena semakin dewasa ia semakin banyak waspada.
" Makan, gw bawa bekal. Bunda, juga buatin bekal buat lo, nih makan " Kamu menerima kotak bekal berwarna biru itu, membuka isi nya yang tertata sangat rapih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan | Yoon Jaehyuk × You
Fanfiction[ Feat. 윤재혁 ] ( nono story ) " ʜᴜᴊᴀɴ, ʀɪɴᴛɪʜᴀɴ ᴀɪʀ ʏᴀɴɢ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴅᴀʀɪ ʟᴀɴɢɪᴛ. ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴏʀᴀɴɢ ʙɪʟᴀɴɢ ɪᴛᴜ ᴀɴᴜɢʀᴀʜ ᴛᴜʜᴀɴ, ᴛᴀᴘɪ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴏʀᴀɴɢ ᴍᴇɴᴅᴜɢᴀ ᴋᴀʟᴀᴜ ʟᴀɴɢɪᴛ ᴛᴇɴɢᴀʜ ᴍᴇɴᴀɴɢɪsɪ ᴋᴇᴘᴇᴅɪʜᴀɴ ɴʏᴀ " YOON JAEHYUK × YOU #TREASURE #LOKAL #IKON #BLACKPINK #YG...