Prolog

1.4K 144 12
                                    

Hallo, selamat datang di cerita baruku!
Jangan lupa berikan vote dan tinggalkan komentar jika berkenan
selamat membaca
💜

Ting!

Bunyi dentingan dari sebuah pintu yang terbuat dari kaca tebal di sampingnya membuat Seonmi tersentak kaget, lantas ia menghadapkan tubuh dan mengulas senyum ramah. Seorang gadis berambut sebahu menatap sesuatu yang berada di tangannya dengan manik berbinar.

"Wahhh, kau benar-benar mengantarkannya? Padahal di luar hujan," tanya gadis itu pada Seonmi, tapi matanya tak lepas dari dua kotak berisikan makanan yang ia tunggu-tunggu.

"Kedai kami akan segera tutup. Karena Nona sudah membayar pesanan, maka kami harus mengantarkannya lebih cepat selagi hujan belum terlalu deras," terang Seonmi.

Gadis berambut sebahu itu lantas mendongak,"Baiklah, terimakas-- Apa? Tunggu, apa kau tidak punya keluarga lain? Bagaimana bisa kau membawa adikmu menerobos hujan di malam hari seperti ini?"

Seonmi tersenyum kikuk, berusaha menutupi wajah seorang anak laki-laki yang berada dalam gendongan di punggung dengan topi kecil berwarna hitam, "ah, itu ... dia memaksa ikut. Saya sudah melarangnya. Lagipula hujan turun setelah kami sudah berada di setengah perjalanan."

"Kalau begitu, ikut aku, Eonni. Setidaknya kau harus menunggu hujan reda, adikmu bisa sakit jika kau ajak menerjang hujan lagi,"

"Tidak. Terimakasih banyak atas tawaranmu, Nona Mina. Sungguh, aku harus bergegas," tegas Kang Seonmi.

Ting!

Baik Mina maupun Seonmi menolehkan kepala mereka bersamaan, melihat eksistensi seorang pria berusia sekitar tiga puluh tahun berbalut tuksedo abu misty dipadu dasi merah hati yang melingkari lehernya. Seonmi mengernyit heran, lantas membeku sepersekon setelah pria itu membalikkan badan ke arah mereka.

"Mina-ya! Apa yang kau lakukan di lu ... ar?"

Manik mata mereka bersirobok, saling menatap dalam. Sangat lama, hampir lima menit berlalu sebelum sosok Mina akhirnya membuka suara.

"Oppa, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Mina pada sang kakak.

Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Netranya bergerak resah ke sembarang arah, "a-aku, aku mencarimu. Ya, aku mencarimu, maksudku ibu mencarimu," jawab Pria itu gugup.

"Apa yang kau bicarakan, Oppa?"

Seonmi berdeham memecah kecanggungan. Lantas ia membungkuk pada Mina dan berujar pelan, "nona, saya pamit pulang. Terimakasih atas pesanannya."

"Kau ... yakin, tidak ingin singgah lebih dulu? Kau akan membawanya hujan-hujanan lagi?" tanya Mina khawatir.

"Hujan sudah mulai reda. Lagipula sepertinya Nona sedang melangsungkan acara penting," jawab Seonmi lirih.

"Tunggu di sini sebentar! Aku akan mengambilkan sesuatu untukmu," ujar Mina sembari melenggang masuk ke dalam gedung.

Seketika Seonmi merasa atmosfer di sekelilingnya berubah mencekam. Tangannya bergerak reflek mengeratkan genggaman pada ujung kaki mungil milik seorang anak kecil yang berada dalam dekapannya. Tubuh mungil itu tampak tengah terlelap dengan damai.  Lantas, Seonmi bergerak memunggungi kakak dari Mina itu untuk menghadap ke arah jalan raya yang sedang senggang.

"Permisi ... maaf sebelumnya, apa kau benar Jin Seonmi?"

"Iya, saya Jin Seonmi,"

"Lalu, apakah dia ..."

"Tidak, Tuan. Saya ... saya sudah menikah."

Seophiaa

[19/03/'22]

(Un)Forgotten Wedding [M]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang