to everyone who had dreamed of a happy ending, but the universe says "wait".
.
.
.
.
I love you. Even after death do us apart, I still love you
.
.
.Mobil hitam itu datang dan terparkir rapi di sana. Asisten pribadi itu muncul dan buru-buru membuka pintu dan menadahkan payung. Seorang wanita baru saja turun dari mobil itu. Ia memakai baju hitam-hitam yang memang wajar untuk dipakai ke tempat ini.
"Nyonya, kita tidak bisa berlama-lama. Tuan Besar sudah menunggu Anda."
Wanita itu tersenyum manis pada asisten pribadinya. "Aku tahu. Tolong berikan saja satu jam untukku bertemu dengannya."
Pria yang menjadi asisten pribadinya itu mengangguk patuh. Ia kemudian berjalan di belakang Nyonya Besarnya yang sudah berjalan lebih dulu. Gerimis tipis menghiasi kota Chicago sejak tadi. Namun, itu tak akan pernah menghentikannya untuk datang ke tempat ini.
Tempat yang berharga baginya.
Dengan perut yang kian membuncit membuatnya sedikit sulit menelusuri jalanan yang penuh dengan tanah. Si Asisten Pribadi dengan sigap membantu jalan nyonya besarnya. Tak butuh waktu lama sampai ia tiba di tempat itu.
Dengan tatapan sayu, wanita itu menatap nisan yang ada di hadapannya. Mendadak, semua kenangan masa lalu menyelimuti pikirannya. Inilah yang selalu terjadi. Setiap kali ia datang ke tempat ini, dia akan mengingat segala sesuatu tentangnya.
"Hei, aku kembali lagi hari ini," sapanya sembari menaruh sebuket bunga putih di atasnya. "Aku sangat merindukanmu...."
Ingatan tentang orang itu kembali datang. Datang memenuhi memorinya. Seakan seperti film, itu semua terputar di otaknya.
Ini kisah mereka. Tentang manusia yang saling berkorban. Tentang cinta tulus tak mengharapkan timbal balik. Ini tentang Agape.
...
Chicago, Illinois, United States of America
———————————
jovitajovy
Agape©2022. All Rights Reservedplease support this story by giving it votes and comments<3
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE
General FictionALGERS #1 18+ 𝘼𝙜𝙖𝙥𝙚, 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙙𝙪𝙡𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞. 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙪𝙝 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖. Benedict Ezekiel Alger, tumbuh besar dengan dendam...