Sesampainya dirumah, Kala dikejutkan dengan sebuah buket bunga berukuran besar dengan beberapa buah bunga mawar berwarna pink. Terselip secarik surat bertuliskan tangan yang langsung menarik perhatian Kala. Ia mengenali tulisan itu, bahkan dari jarak sejauh ini.
Ia menarik surat tersebut dan membacanya.
Dear, Kala.
Hi,
I hope your day went well. Maaf ngirim beginian, cheesy ya? But, I hope u like it. Bought these flowers myself this morning, it's beautiful like you. Remember, I'm on a mission, so please bear with me. I love you.Ps: I miss you, so bad.
-N-Kala tidak perlu bertanya siapa identitas inisial 'N' yang terpampang di surat itu. Ini terlalu manis. Nara memang pernah memberikannya buket bunga seperti ini, namun biasanya hanya di hari-hari spesialnya. Misalnya, ulangtahunnya.
Tapi kini, Nara seakan membuktikan ucapannya kemarin. Ia seakan betul-betul sedang berjuang mendapatkan hati Kala. Senyum Kala mau tak mau terukir, digenggamnya erat buket bunga itu dan diendusnya. Harum. Hatinya kembali menghangat menerima perhatian seperti ini.
Kala mencari-cari ponselnya di dalam tas, kemudian segera men-dial nomor Nara.
Tidak sampai satu menit, Nara mengangkat panggilannya.
"Hey". Sapa Nara dari ujung sana.
"Halo. Aku baru pulang, baru liat kiriman dari kamu". Ujar Kala.
Suara Nara terdengar lembut. "Do you like it? Was I too much?".
"No. I love it. Makasih ya, manis banget". Jawab Kala.
Seperti ilusi, Kala seakan bisa mendengar senyum Nara. "Sama-sama, cantik".
"Kamu baru pulang, emang dari mana?". Tanya Nara lagi.
"Tadi aku habis jalan-jalan, pampering myself".
"I see. Gak nanya aku ngapain aja seharian ini?". Tanya Nara.
"Emang ngapain?".
"Mikirin kamu". Tukas Nara, singkat.
"Nara, please deh. Boleh, cheesy. Tapi gak segininya dong". Ujar Kala diiringi tawa.
Suara tawa ikut Nara terdengar. "Padahal aku serius loh, aku kangen. Kebiasaan ketemu kamu hampir tiap hari, gak ketemu sehari jadi cranky".
"Ini siapa sih? Kamu beneran jadi lebay ya semenjak confess kemaren, kemana Nara yang sok cool dan galak?". Ledek Kala.
"Gak tau. Udah kelaut kayaknya". Canda Nara.
"Aku kayak lagi ngobrol sama orang baru, yang sifatnya bertolak belakang sama kamu. Tapi mukanya kamu".
Nara kembali tertawa. "Please, bear with this side of me".
"I don't know how to act towards this new version of you. Terlalu manis". Ucap Kala dengan disertai senyum.
"Kalo gak manis, nanti kamunya gak sayang-sayang sama aku. Kan aku lagi usaha".
"Oh, jadi kalo udah gak usaha, gak bakal manis lagi dong?".
"Tetep manis, cuma kadarnya dikurangin".
"Dasar, playboy".
"Astaga, Kal. Playboy dari mana. Aku aja gak pernah pacaran, kan kamu tau. Mau pacaran sama kamu, kamunya gak mau".
"Nara..".
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA
RomanceAku sudah pernah bilang, kamu boleh pergi jika kamu lelah. Tidak apa. Jika bersamaku memang menyiksamu, lepaskan saja. Tidak apa. Tapi ingat, pergilah ke tempat yang bisa ku tuju. Ingatlah untuk menarikku kembali, bersamamu. Karena jiwa kita sepasa...