Sinar matahari yang masuk dari celah kamar Azka membuat Laura yang berada didalam pelukan Azka terusik.
"Emh_"
Cup
"Sudah bangun,hmm"bisik Azka yang dari tadi sudah bangun.
"Kamu gak kerja??"tanya Laura membiarkan Azka memeluknya erat.
"Nanti"jawab Azka sambil sesekali mengecup bibir Laura.
Laura memilih menenggelamkan wajahnya didada Azka. Ia kembali mengingat perkataan mama mertuanya semalam membuat ia semakin penasaran dimana bundanya berada.
"Bunda,Laura pengen ketemu"
"Jangan tidur,ini sudah pagi"ucap Azka yang langsung berubah 180° setelah melihat pesan masuk dihandphonenya membuat Laura langsung melepaskan pelukannya dan membelakangi Azka.
"Aku ngantuk,aku mau tidur sebentar nanti siang aku bersihin kolam sama taman belakang."ujar Laura sebelum ia memejamkan matanya.
"Jangan lupa siram tanaman dan_"
"Aku udah catat semuanya,gak perlu kamu ingatin lagi"ucap Laura mencela ucapan Azka.
"Bagus jika kamu mencatatnya.ingat tidak ada yang gratis dirumah ini,kerjakan semuanya dengan baik dan jangan meminta bantuan siapapun.lakukan semuanya sendiri jangan menyusahkan oranglain"ucap Azka sebelum ia beranjak dari ranjang ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
"Aku sebenarnya dinikahin untuk jadi istri atau pembantu sih??"tanya Laura pada dirinya sendiri didalam hati.
"Ayah,Laura kangen.laura pengen peluk ayah lagi,pengen curhat sama ayah,Laura cape ayah"tanpa Laura inginkan air matanya mengalir begitu saya.
~~~~~~
"Pagi pak boss"sapa riko yang baru saja sampai di kantor.
"Pagi"
"Mau langsung ke ruang meeting sekarang??"tanya riko yang membuat Azka melihat jam dipergelangam tangannya.
"Kamu duluan,nanti saya nyusul"suruh Azka memilih masuk kedalam ruangannya meninggalkan riko yang hanya bisa menghela nafasnya melihat Azka pergi meninggalkannya.
"Dasar Azka untung lo temen sekaligus boss gue kalau engga,emh_abis lo sama gue"gumam riko sebelum pergi ke ruang meeting.
Azka membuka pintu ruangannya lalu tersenyum melihat wanita yang dari tadi sudah menunggunya.
"Morning sayang"sapanya berjalan mendekati Azka lalu memeluk Azka.
"Morning"ucap Azka sambil membalas pelukan wanita di depannya.
"I really miss you"ucapnya setelah melepaskan pelukkannya dari Azka.
"_"Azka hanya tersenyum membalas tatapannya.
Entah mengapa azka teringat dengan Laura yang sangat lesu,membuatnya kembali teringat ucapan mamanya semalam ia takut Laura akan nekat mencari bundanya karna yang ia tau sedari kecil Laura tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
"Sayang,why??"
"Hmm,ada apa??"
"Kamu kenapa diam?kamu gak suka ya aku datang?kamu diam kayak gitu mikirin apa?istri kamu itu?"tanyanya dengan ekspresi kesal karna Azka.
"Ah,shinta maaf saya hanya memikirkan meeting pagi ini.jangan marah sayang"jawab Azka sambil mengelus pipi wanita yang ia panggil shinta.
"_"
"Setelah meeting kita makan,bagaimana??"
"Dimana??"tanya shinta yang berharap Azka akan membawanya kerestoran yang mewah.