15.Mine

209 4 0
                                    

"Ma,mama bagaimana dengan kandungan Laura??anak saya baik-baik sajakan ma??"tanya Azka yang baru saja sampai.

"Laura hampir aja keguguran gara-gara dengar kamu sama shinta"jawab Erika membuat Alman yang mendengarnya tersenyum tipis mendengar sandiwara Erika.

"Tapi,Laura dan anak saya baik-baik sajakan ma??tidak ada_"

"Laura hampir keguguran kamu masih nanya dia baik-baik aja?kamu gak liat gimana Laura kesakitan tadi,mama peringkatin sama kamu ya Azka.ini terakhir kalinya kamu bertemu shinta atau kamu akan kehilangan lagi"

"Ma,saya_"

"Apa?mencintai shinta?kamu sudah menikah dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah,masih ingin memiliki hubungan terlarang dengan perempuan gila itu?ingat Azka,dia yang buat risa dan calon anak kamu meninggal.kamu masih mencintai perempuan seperti dia??"

"Ma,jangan membahas risa_"

"Kenapa bang?lo takut Laura tau?atau lo takut kebohongan lo keungkap?lo bilang sama Laura kalau risa sepupu lo kan?"

"Saya menyembunyikannya karna saya tidak ingin dia stress memikirkannya_"

"Tapi,kalau dia tau dari orang lain dia akan kecewa sama lo dan bisa aja dia ninggalin lo"

"Saya pasti akan memberitahunya tapi,tidak sekarang"ucap Azka membuat Erika dan Alman saling melihat dan menahan senyumnya.

"Saya boleh masuk ma??"tanya Azka melihat kearah Erika.

"Masuk.tapi,jangan lama-lama Laura masih butuh istirahat"jawab Erika.

"Mas"panggil Laura yang dengan terpaksa mengikuti perintah Erika untuk membohongi Azka.

"Kamu tidak apa-apa??"tanya Azka mendekati Laura.

"Hiks_"entah mengapa Laura bisa semudah itu menangis semenjak hamil.

"Laura,sudah jangan menangis"ucap Azka membalas pelukan Laura sambil mengusap punggungnya.

"Hiks_maaf"

Cup

"Saya yang salah,maafkan saya"ucap Azka setelah mengecup puncak kepala Laura cukup lama.

"Mas pengen martabak"pinta Laura setelah melepaskan pelukannya dari Azka.

"Martabak?iya,nanti saya minta riko_"

"Pengennya buatan kamu"ujar Laura mencela ucapan Azka membuat Azka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Buatan saya??Laura,saya tidak bisa membuat_"

"Aku pengen banget mas"

"Ah iya,saya buatkan"

"Sekarang,ya"

"Iya,sebentar ya"

Cup

"Alman,temani saya beli martabak"ajak Azka setelah keluar dari ruangan Laura.

"Yaudah,gue aja yang beliin lo temenin_"

"Saya ingin membuatnya sendiri,ayo"ajak Azka membuat Erika dan Alman tersenyum tipis mendengarnya.

"Buat kakak ipar cantik ya??"

"Iya,ayo"

"Iya-iya"

"Ma,tolong temani Laura"

"Iya"

"Berhasil"ucap Erika setelah melihat Azka dan Alman pergi lalu masuk kedalam ruangan Laura sambil tersenyum.

"Ma,Laura gak tega"

"Udah,kamu tenang aja ini baru misi pertama masih ada misi yang lain biar Azka sibuk dan gak bisa punya waktu untuk ketemu shinta"

Mine (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang