Erika masuk kedalam ruangan Laura bersama pria tampan.
"Bro"
"Shutt_"Azka menatap tajam pria yang seumuran dengan Laura.
"Sorry,eh cantik juga"ucapnya tersenyum melihat Laura yang masih tertidur lelap sambil menggenggam tangan Azka.
"Istri saya"ujar Azka penuh penekanan disetiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Buat gue aja boleh??"tanyanya membuat Erika menepuk bahunya pelan.
"Gak boleh gitu,kakak ipar kamu lagi hamil"ujar Erika pelan.
"Oh,jadi kalau gak hamil boleh ma??"tanyanya membuat Azka langsung berdiri ingin memukulnya tetapi ia lupa kalau tangannya digenggaman oleh Laura.
"Emh_"
"Awas lo"ucap Azka sebelum ia mengusap kepala Laura.
"Ganas banget pawangnya ma"bisiknya yang sangat senang menggoda Azka dari dulu.
"Udah ah Alman jangan gitu,udah kita keluar aja.kakak ipar kamu lagi istirahat"ucap Erika lalu mengajak pria yang ia panggil Alman.
"Nanti ya ma,belum puas nih liatin kakak ipar yang cantik_"
"Diam,keluar sekarang.kamu tidak boleh melihat istri saya"usir Azka sebelum ia menutupi wajah Laura dengan kedua tangannya.
"Cemburuan,dulu gak gitu perasaan"
"Udah,ayo"ajak Erika menarik putra bungsunya keluar.
"Eh,mas Alman"panggil lala yang baru saja kembali dari toilet.
"Hai"sapa Alman dengan senyum manis yang terukir dibibirnya.
"Udah kamu sama lala aja disini"ucap Erika sebelum duduk di kursi yang ada di depan ruangan Laura.
"Yah ma,Almankan pengen liat kakak ipar_"
"Udah, duduk jangan godain abang kamu terus"ujar Erika melihat Alman tajam.
"Iya-iya.tapi,nanti boleh ya liat kakak ipar"
"Nanti kalau udah bangun"
"Oke"
Alman Erlangga Xavindra atau lebih akrab dipanggil Alman baru saja kembali dari New York setelah menyelesaikan studinya.
"Kapan mau kenalin pacar kamu ke mama"ucap Erika membuat Alman menghela nafasnya berat.
"Al,nunggu kakak ipar cantik aja ya"jawab Alman membuat Erika membulatkan matanya melihatnya begitupun dengan lala.
"Jangan bercanda Al"
"Al,serius ma"
"Alman,mama gak suka kamu_"
"Mama sendirikan yang bilang kalau mereka dijodohin berarti kecil kemungkinan dong kalau mereka saling jatuh cinta"ucap Alman mencela ucapan Erika.
"Laura lagi hamil ya,jangan macem-macem kamu"
"Al cuma gak mau apa yang dirasain kak risa terulang lagi ma.al mau lindungi Laura,lagian kita berdua juga seumurankan.seharusnya mama jodohinnya sama Al bukan abang"
"Alman,kamu itu belum kerja gimana mau nafkahin istri dan anak kamu.itu yang mama fikiran kalau kamu nikah,udah mending sekarang kamu mikir gimana caranya kamu cari kerja atau usaha kayak abang kamu.kalau kamu udah sukses nanti mama cariin yang kayak Laura"ujar Erika membuat Alman menggelengkan kepalanya.
"Mama,papa sama bang Azka udah kaya ngapain Al kerja mending minta,yakan la"
Plak....
"Aduh...sakit ma"