31.Mine

179 2 0
                                    

Beberapa bulan berlalu kondisi laura sudah jauh lebih baik dari sebelumnya bahkan ia sudah dibolehkan pulang besok.

"Kakak ipar"

"Laura aja"

"Oke-oke,laura"

"Apa??"

"Gue denger dari aldo,lo mau pisah sama bang azka?lo yakin?"tanya alman membuat laura yang sedang fokus dengan handphonenya melihat kearah alman lalu menghela nafasnya berat.

"Aku fikir kamu gak perlu ikut campur al,ini urusan aku.hak aku mau_"

"Iya gue tau.tapi,gue cuma mau lo berfikir lebih jauh lagi"ucap alman mencela ucapan laura.

"Apa lagi yang harus aku fikirin?dia gak sayang sama aku?dia juga gak cinta sama aku,al.apa lagi yang harus aku harapan?cintanya dia cuma buat shinta bukan aku"

"Tapi abang gue udah putusin shinta buat lo.lo masih berfikir kalau dia gak ada perasaan apa-apa sama lo??"

"Kalau dia beneran punya perasaan sama aku.kenapa,sekarang dia pergi?kita gak tau al disana dia ngapain?siapa tau dia lagi liburan sama shinta kayak waktu itu,aku gak bodoh al.aku tau gimana tatapan dia ke shinta,dia cinta sama shinta sedangkan tatapan dia ke aku cuma kasian.apalagi sekarang"ujar laura sambil meletakkan handphone diatas meja.

"_"alman diam,semua yang laura katakan benar tetapi sekarang ia yakin jika azka sudah mulai menyadari jika ia memiliki rasa kepada laura.

"Keputusan aku udah bulat,besok aku akan siapin_"

"Please,jangan besok ra bang azka mau ulang tahun masa dia harus kecewa lagi dihari ulang tahunnya.please fikirin lagi,gue emang suka sama lo ra tapi kebahagiaan abang gue lebih penting dari perasaan gue ke lo.gue saranin lo berfikir lagi,lagian apa yang kurang dari abang gue??dia kaya,dia berwibawa,dia juga ganteng,dia_"

"Dia kasar,dia gak perduli sama perasaan aku,dia_"

"Oke fine,dia emang gak buat lo tapi apa lo gak kasian sama nyokap gue?dia dari dulu pengen banget punya anak perempuan dan sekarang punya menantu perempuan yang dia sayang kayak anaknya sendiri tapi lo malah berfikir buat pisah sama bang Azka cuma karna dia gak kasih lo perhatian dan cinta yang tulus."

"Disetiap pernikahan harus mendapatkan perhatian dan cinta yang tulus al,kalau aku gak bisa dapatin cinta yang tulus dari dia setidaknya aku harus dapatin perhatian dia tapi sampai sekarang aku gak bisa dapatin keduanya.aku milih buat nyerah karna aku udah cape al_"

"Gue bisa kasih perhatian dan cinta yang tulus buat lo walaupun tanpa hubungan ra.tapi,please jangan tinggalin abang gue karna gue yakin suatu hari nanti dia pasti akan  kasih perhatian dan cinta yang tulus buat lo.jadi please lo sabar nunggu dia ra"ujar alman mencela ucapan laura lagi membuat laura lagi-lagi menghela nafasnya berat.

"Sampai kapan?sampai cinta yang aku punya hilang atau cinta itu berpaling ke kamu??"tanya laura membuat alman diam.

"Cinta aku mungkin akan berpaling ke kamu al,kamu kasih aku perhatian,cinta,bahkan hal kecil yang dia abaikan kamu perhatiin al.gak menutup kemungkinan perasaan itu akan tumbuh untuk kamu kalau sikap dia terus kayak gini,jangan salahin aku kalau nantinya perasaan kamu akan aku balas"ujar laura membuat alman menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Al,sekarang aja aku udah nyaman deket sama kamu apalagi nanti"ucap laura membuat alman memalingkan wajahnya dari laura.

"Makan yuk,udah siang nih bentar gue minta makan siang lo sama_"

"Gak usah ngalihin pembicaraan al,lagian aku belum laper."

"Kalau gitu kita telfon bang Azka yuk,gue_"

"Aku bilang gak usah ngalihin pembicaraan,aku lagi gak mau ngomong sama dia"

"Mampus gue,laura serius banget lagi natapnya."

"Telfon wulan sama aldo aja ya,biar gak canggung"ujar laura mengambil handphonenya lalu mencari kontak wulan.

"Kalau gitu gue nelfon aldo ya,bentar"ucap alman yang ingin keluar.

"Ngapain keluar?gak nyaman cuma berdua sama aku?"

"Bu-bukan gitu.tapi_"

"Wulan udah balas chat aku,bentar lagi dia sama aldo kesini.duduk aja lagi ngapainsih keluar?ada pacar kamu ya?"

"E-engga ra,gue_yaudah gue gak jadi keluar"ucap alman kembali duduk disofa.

"Ga,dia beneran mirip kamu."

"Permisi ibu laura,ini saya bawakan makan siang untuk ibu"

"Makasih Sus"

"Sama-sama bu,kalau begitu saya permisi"

"Kamu gak makan al?"tanya laura.

"Lo aja,nanti gue beli di kantin"

"Ini aja bagi dua sama aku,ini banyak banget porsinya aku gak mungkin bisa habisin"

"Engga,lo aja"

"Yaudah,kalau gak mau"

Laura membuka plastik wrap yang menutup piring berisi makan siangnya dalam diam,membuat alman yang melihatnya juga diam.

"Cantik,lo beruntung bang tapi,kenapa lo sia-siain dia"

Tok...tok...tok...

"Biar gue"ujar alman beranjak dari sofa untuk melihat siapa yang datang.

"Hai"

"Cepet banget lan"ucap laura melihat wulan dan aldo sudah datang.

"Iya tadi pas lo chat kebetulan gue sama aldo lagi dijalan makanya kita langsung kesini"jawab wulan sebelum masuk kedalam ruangan laura disusul oleh aldo.

"Berdua aja nih??"tanya wulan yang tidak melihat azka ataupun erika.

"Iya"

"Kak laura"panggil aldo membuat laura melihat kearahnya.

"Iya,apa do??"

"Gpp"

"Gak jelas"

"Emang anaknya gak jelas ra"ucap wulan sebelum duduk disofa yang alman duduki tadi.

"Lo duduk di kursi itu aja al"suruh aldo sebelum ikut duduk disamping wulan.

"Sini,belum makankan?aku suapin"ucap laura membuat aldo dan wulan saling melihat lalu tersenyum tipis mendengarnya.

"Cinta segitiga nih"bisik aldo.

"Bersaing sama abang sendiri"

"Shut_diem nanti laura denger"ucap wulan membuat aldo diam lalu mendengus kesal karna wulan benar-benar tidak satu frekuensi dengannya.

"Kayaknya disini gerah banget deh"ujar wulan yang melihat laura menyuapi alman.

"Iya ini,AC nya rusak deh kayaknya"ujar aldo membuat laura melihat mereka sejenak.

"Udah,udah gue aja.lo yang sakit kenapa gue yang disuapin"

"Suap-suapan nih boss"

"Aldo kalau mau berisik mending kamu pulang deh,aku pusing dengernya"usir laura membuat wulan menahan senyumnya melihat ekspresi aldo setelah diusir oleh laura.

"Lo ngusir gue kak?wah parah,fiks kita gak bestie lagi"

"Emangnya sejak kapan kita temenan?"

"Wah gila,parah lo.fiks beneran gue gak mau temenan sama lo lagi,bye gue pulang"

"Ngambekan lo udah tua juga"ucap laura yang melihat aldo berjalan kearah pintu.

"Tau nih udah tua ngambekan,udah duduk lagi lo-kan tadi nebeng sama gue"suruh wulan membuat aldo kembali duduk disamping wulan membuat laura tertawa puas melihatnya.

"Gak usah liatin aku,al"ujar laura membuat alman langsung memalingkan wajahnya dari laura.

Bersambung.......

Mine (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang