"Hahahha_kamu ada-ada aja,mana mungkin mas Azka kayak gitu"ujar Laura yang dari semalam ditemani oleh Alman.
"Gue serius,dia tuh dulunya kayak gue sekarang aja abis di_"
"Ekhm_pantas saja telinga saya panas ternyata ada yang sedang membicarakan saya"ucap Azka berdiri diambang pintu ruangan Laura.
"Mas,kok datang??"tanya Laura yang seakan tidak mengharapkan kehadiran Azka.
"Oh,jadi kamu tidak menginginkan saya?baiklah saya pulang saja"ucap Azka sebelum menutup kembali pintu ruangan Laura.
"Bu-bukan-bukan mas,Awh_"
"Eh,eh kakak ipar kenapa??"tanya Alman yang khawatir melihat Laura memegang perutnya.
"Perut aku_"
"Bang,bang Azka"panggil Alman sambil berteriak membuat Azka yang sedang mengangkat telfon dari seseorang langsung kembali membuka pintu ruangan Laura.
"Ada apa Alman?ini rumah sakit jangan_"
"Aduh,lo jangan marah-marah dulu deh.ini perut kakak ipar sakit,panggilin dokter dong"ujar Alman mencela ucapan Azka lalu menyuruh Azka.
"Lala panggil dokter"suruh Azka sebelum ia mendekati Laura.
"Laura,tenang saya disini"ucap Azka sambil mengusap kepala Laura.
"Tenanglah,jangan_"
"Bu Laura ada apa??"tanya dokter yang baru saja datang bersama suster.
"Sakit dok,gak tau kenapa tiba-tiba kram perutnya"jawab Laura membuat Azka memundurkan langkahnya agar dokter bisa memeriksa Laura.
"Bapak tunggu diluar ya"ucap suster membuat Azka terpaksa keluar dari ruangan Laura diikuti oleh Alman dibelakangnya.
"Bang,gue_"
"Hah,sebaiknya tadi saya tidak perlu datang dan Laura tidak akan kesakitan seperti ini"
"Bang,jangan salahin diri lo.dari semalem Laura ngerasa perutnya kencang"ujar Alman membuat Azka melihat kearahnya.
"Kenapa kamu tidak menelfon saya atau panggilkan dokter?kalau terjadi sesuatu dengan anak saya bagaimana??kamu mau tanggung jawab?"
"Gue udah tawarin buat panggil dokter tapi Laura gak mau.gue ingat kata mama sebelum pulang kalau Laura gak mau jangan dipaksa dia bisa kepikiran dan akan buat kesehatannya menurun jadi gue gak berani buat maksa panggil dokter"
"Maaf"ucap Azka setelah mendengarkan penjelasan Alman.
"Gue yang seharusnya minta maaf karna gak ngasih tau lo"
"Sudahlah,lupakan saja"
~~~~~~~
Beberapa hari berlalu Azka semakin jarang datang kerumah sakit membuat Alman yang harus mengantikannya menjaga Laura.
"Kakak ipar mau ke taman gak??"tanya Alman yang tau jika Laura bosan terus berada di dalam ruang rawat.
"Boleh?"
"Kemaren sih kata suster lo udah boleh banyak gerak dan mungkin dua-tiga hari lagi lo udah boleh pulang."jawab Alman membuat Laura tersenyum mendengarnya.
"Serius?"
"Iya"
"Yaudah,kita ketaman yuk"ajak Laura.
"Bentar gue ambil kursi roda dulu ya"
Beberapa hari ini Alman merasakan perasaan berbeda saat bersama Laura,membuatnya tidak sadar jika ia ingin terus melihat Laura.