"Om azka,tante cantik mana?"tanya stefan yang baru saja bangun dan langsung mencari laura.
"Ada,tante lagi tidur"
"Yah,kok tante tidulsih.akukan mau main sama tante cantik"ucap stefan lesu karna tidak bisa bermain dengan laura.
"Stefan"
"Tante cantik"pekik stefan berlari kearah laura.
"Sayang,jangan"larang azka yang langsung mendekati laura dan stefan yang ingin digendong oleh laura.
"Om,aku maunya digendong tante cantik"ujar stefan memanyunkan bibirnya karna azka yang menggendongnya bukan laura.
"Sayang,jangan ya di perut tante cantik kamu ada babynya"ucap vera mengambil stefan dari azka.
"Benelan ada babynya?"tanya stefa melihat laura dan azka bergantian.
"Iya,ada babynya sayang.jangan minta gendong sama tante ya."jawab azka membuat stefan menganggukkan kepalanya seakan ia mengerti dengan ucapan azka.
"Kayak ngerti aja nih bocah"ucap vera menggelengkan kepalanya melihat tingkah putranya.
Laura tersenyum manis melihat stefan yang sangat menggemaskan membuat azka tersenyum tipis melihatnya.ia berharap sikap laura kepada aurora sama seperti sekarang.
"Kamu gemes bangetsih"ujar laura yang benar-benar gemas dengan stefan membuat laura ingin mencubit pipi stefan.
"Jangan sayang"larang azka yang melihat laura ingin mencubit stefan.
"Cium aja ya cium,bolehkan"izin laura kepada vera.
"Boleh dong"
"Yey,dicium tante cantik"sorak stefan setelah dicium oleh laura membuat azka dan vera saling melihat dengan tatapan binggung.
"Anak gue ketularan bapaknya nih kayaknya"ujar vera membuat azka tersenyum mendengarnya.
~~~~~~~
"Laura"panggil azka masuk kedalam kamar sambil membawa makan malam untuk laura yang sedang beristirahat.
"Hmm"
"Makan ya,saya sudah buatkan bubur untuk kamu"ujar azka tetapi dijawab dengan gelengan kepala oleh Laura.
"Gak mau,mual mas"tolak laura yang benar-benar sensitif dikehamil kedua ini.
"Sedikit saja,kamu harus minum obat"
"Nanti kalau muntah lagi gimana??"tanya laura membuat azka diam sejenak.
"Baiklah,sayang jangan nakal.mama mau makan agar kamu bisa_"
"Mas,kamu ngapainsih?"tanya laura terkekeh melihat azka berbicara dengan perutnya.
"Entahlah,saya sangat konyol"jawab azka menertawakan dirinya sendiri.
"Yaudah,aku mau makan tapi,dikit aja ya"
"Tidak masalah"
"Mas"panggil laura saat azka sibuk menyuapinya.
"Habiskan dulu makanan dimulut kamu"
"Oke"
"Sudah?ayo lagi"
"Bentar,aku mau nanya"
"Apa,sayang??"tanya azka menatap laura dalam.
"Kira-kira anak kita perempuan atau laki-laki lagi ya??"tanya laura membuat azka tersenyum mendengarnya lalu mengelus pipi laura.
"Apapun gendernya tidak masalah yang terpenting kamu dan dia sehat sampai dia lahir kedunia"jawab azka membuat laura menundukkan kepalanya.
"Kalau anak kita perempuan trus dia tau kamu adopsi anak_"