"Bagaimana dok?"tanya azka yang sangat khawatir dengan kondisi laura dan calon anaknya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan pak azka.ibu laura hanya kelelahan,cukup istirahat dan makan-makanan yang sehat itu sudah cukup"
"Ah,syukurlah"ujar azka yang baru bisa bernafas lega setelah mendengar jawaban dokter ami.
"Pak azka yang saya lihat dikehamilan kedua ini kondisi ibu laura lebih baik dan sehat.walaupun begitu tetap harus dijaga dan diperhatikan apalagi ibu laura memiliki riwayat keguguran,akan fatal akibatnya jika kehamilan yang sekarang tidak dijaga dengan baik"
"Baik,saya akan menjadi mereka dengan baik"
"Yasudah,kalau begitu saya permisi"
"Baik,terimakasih dokter"
"Sama-sama Pak azka"
Laura melihat azka masuk kedalam ruang UGD lalu menghela nafasnya berat dan memalingkan wajahnya dari azka yang berjalan mendekatinnya.
"Hah_aku mau pulang"pinta laura membuat azka tersenyum tipis mendengarnya.
"Kita pasti pulang,tapi setelah infus kamu habis"ujar azka sambil mengusap kepala laura.
"Laura"panggil azka setelah beberapa menit mereka hanya saling diam.
"Hmm"
"_"azka diam membuat laura melihat kearahnya.
"Mau ngomong apa?"tanya laura lalu menghela nafasnya berat.
"Saya_"azka menghentikan ucapannya sebelum memegang tangan laura."saya ayah dari anak yang dikandung shinta"
Deg
Laura susah payah menelan salivanya setelah mendengar pengakuan azka.membuat dadanya berdebar lebih kencang,laura menarik tangannya dari genggaman azka lalu menghapus air matanya yang mengalir begitu saja.
"Nikahin dia"suruh laura setelah ia menghela nafasnya berat.
"Laura kamu harus dengerkan penjelasan saya_"
"Gak ada yang perlu kamu jelasin,aku ikhlas kamu nikahin dia"ujar laura mencela ucapan azka membuat memegang bahu laura lalu menatap laura sendu.
"Saya mencintai kamu, Laura"ujar azka yang ingin meyakinkan laura jika ia sudah tidak mencintai shinta.
"I know"
"Laura,saya_"
"Ini masalah bertanggungjawab mas,bukan masalah mencintai atau tidaknya."ujar laura membalas tatapan azka dengan mata berkaca-kaca.
Walaupun hatinya sakit laura masih berusaha untuk tegar karna ia dan shinta sama-sama sedang mengandung.naluri seorang ibu dihati laura tidak bisa dibohongi,Laura ingin anak itu diakui dan mendapatkan keluarga yang utuh.
"Saya janji,setelah anak itu lahir.saya akan langsung menceraikannya"ujar azka ingin memeluk laura tetapi ditolak oleh laura yang menggelengkan kepalanya.
"Hah_jangan ngomong kayak gitu.itu anak kamu,jangan buat dia benci sama kamu."
"Laura_"
"Aku yang ngalah mas,aku ngalah"ujar laura yang tidak mampu menahan air matanya untuk tidak mengalir dipipinya.
"Laura,dengarkan saya.saya_"
"Aku gak mau denger apa-apa lagi dari kamu.semuanya udah jelas,aku cuma pemeran pengganti,mas"ujar laura membuat azka menggelengkan kepalanya sebelum memeluk laura erat.
"Kamu pemeran utama bukan pengganti ataupun cadangan"
~~~~~~~
Dua minggu menjelang pernikahan azka dan shinta membuat alman mengkhawatirkan kondisi laura dan kandungan.karna beberapa hari ini laura hanya berdiam diri dikamar dan tidak mau berbicara dengan siapapun termasuk azka.