3

14.3K 925 5
                                    


Siang yang terik, Mira sedang menaiki lift yang menuju lantai tiga puluh lima untuk mengantarkan segelas es teh pesanan Ibrahim.

Ya, Mira menuju ruangan pujaan hatinya.

Tok
Tok
Tok

Ia mengetuk pintu di hadapannya.

"Masuk!" Seru suara seorang anak yang tak lain, tak bukan adalah Cleva.

Mira terkekeh mendengar seruan gemas itu. Ia segera mendorong pintu tersebut dan melangkah masuk.

Dilihatnya Ibrahim tengah berjongkok dengan memegang sebuah kotak makanan berwarna pink milik Cleva, pria itu sedang menyuapi putrinya yang sibuk bermain boneka.

"GEMES BANGET ALLAHUAKBAR!" Teriak Mira dalam hatinya.

"Tante!" Pekik Cleva ketika melihat Mira.

"Hehe halo, dedek manis!" Sapa Mira ramah.

Cleva kemudian beranjak dan berlari menghampiri Mira, "Tante buatin Cleva milkshake anget lagi dong hihi"

"Siap, princess!" Balas Mira menyenangkan.

"Taruh minuman saya di atas meja." Ucap Ibrahim dingin sembari beranjak dari posisi jongkoknya.

Mira mengangguk, ia lantas bergerak meletakkan gelas es teh tersebut di atas meja kerja bosnya.

"Permisi, pak." Pamit Mira sebelum ia berbalik untuk kembali ke dapur.

"Tante mau kemana? Sini temenin Cleva main belbi dulu!" Pekik Cleva membuat Mira menoleh.

"Eh? Tante mau ke dapur lagi." Sahut Mira.

Cleva nampak murung seketika mendengar jawaban Mira, "Yahh, padahal Cleva pengen main sama tante."

"Hehe maaf ya, nggak bisa. Kapan-kapan deh ya?" Ucap Mira.

"Nggak mau, maunya sekalang!" Seru Cleva, lagi.

Belum sempat Mira membuka mulutnya Ibrahim sudah lebih dulu berbicara,

"Kamu siapa namanya?" Tanya Ibrahim.

"Nama saya Mira, pak."

"Oke, Mira. Kamu tolong temenin Cleva sebentar ya? Saya mau makan siang sekalian sholat Dzuhur dulu di bawah."

Deg.

"EH SERIUS NIH, YANG?" Batin Mira.

"Siap, pak." Jawab Mira semangat.

Ibrahim mengangguk sekali, "Sayang, kamu sama tante Mira sebentar ya? Daddy mau makan sama sholat dulu."

"Okie dokie, daddy!" Respon Cleva senang. "Ayo tante kita main belbi!" Lanjutnya.

"Saya keluar dulu." Pamit Ibrahim sembari melangkah keluar.

Mira sedikit membungkukkan tubuhnya dengan sopan. Ia kemudian menghampiri Cleva yang sedang menyiapkan boneka-boneka barbienya.

"Mbak Ina kemana? Kok Cleva cuma sama daddy tadi?" Tanya Mira membuka obrolan dengan bocah itu.

"Kata daddy mbak Ina lagi pulang ke lumah mom and dadnya." Jelas Cleva tanpa menoleh ke arah Mira.

"Ohh, pulang kampung." Gumam Mira pelan.

"Seneng ya mbak Ina punya mommy, nggak kaya Cleva punyanya cuma daddy." Tiba-tiba suara ceria Cleva berubah jadi murung.

"Eh?"

"Iya, Cleva cuma punya daddy. Kata daddy, mommy Cleva sekalang udah jadi bintang di langit kalo malem."

Seketika suasana hati Mira berubah menjadi sedih setelah mendengar curahan Cleva yang terdengar sangat menyedihkan.

"Tante Mila punya mommy juga nggak?" Tanya Cleva.

Tak ingin membuat anak itu berlarut dalam kesedihan, Mira lebih memilih untuk mengajaknya mulai bermain barbie.

"Ih ini barbienya lucu banget kaya Cleva hihi." Kata Mira.

Ia meraih sebuah barbie anak-anak dengan rambut pinknya.

Cleva tertawa pelan, "Kata daddy juga lucu kaya Cleva."

Mira terkekeh geli, "Hmm yang ini pasti daddy!" Katanya sembari meraih boneka Ken.

Nampak Cleva mengangguk antusias, "Iya itu daddy, yang ini tante Mila ya?"

Cleva meraih satu barbie terakhir yang berambut pirang dengan dress pink.

Jangan tanyakan keadaan Mira sekarang, yang jelas kedua pipinya sudah mirip seperti tomat matang.

"Tante Mira?"

"Iya, tante Mila. Kan daddy nggak punya pacal."

"Nice ingpo, sist." Batin Mira tertawa bahagia.

"Ohya?"

"Iya, katanya daddy cuma sayang sama Cleva."

"Bagus dong, jadi sayangnya daddy nggak dibagiin ke siapa-siapa."

"Tapi Cleva pengin daddy sayang sama satu olang lagi,"

"Siapa?"

"Sama pacalnya. Soal kata temen Cleva, kalo Cleva mau punya mommy, daddy halus sayang pacalnya dulu."

"Duh ini anak siapa yang ngajarin sih?" Gumam Mira dalam hatinya.

"Tapi kan daddy nggak punya pacar?"

"Iya, makanya Cleva pengin daddy punya pacal. Tante Mila mau nggak sama daddy?"

"MAU BANGETLAH WOI, PAKE NANYA LAGI AHELAH!"

Meski batinnya berteriak, Mira lebih memilih untuk hanya terkekeh merespon pertanyaan aneh Cleva.

"Cleva benelan. Kalo mau, nanti Cleva bilangin daddy. Soalnya Cleva juga mau daddy punya pacal tante Mila, bial Cleva bisa minum milkshake tiap hali!"

"IYA PLEASE!! COMBLANGIN GUE SAMA BAPAK LO, CLEV!!" Teriak batinnya.

Mira tertawa, ia tak habis pikir mengapa pemikiran anak-anak sungguh di luar nalar? Bagaimana bisa Cleva menginginkan Mira untuk menjadi pacar ayahnya hanya karena ia menyukai milkshake buatan Mira?

"Udah ah, yuk mulai main barbienya."

***

SATU PART LAGI HIHI
ABIS ITU AKU BAKAL UPDATE NYICIL

Duren MatengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang