"Mira?"
"Mira, bangun."
"Mira, bangun kita Subuhan dulu."
Samar-samar Mira mendengar suara lirih yang berusaha membangunkannya.
"Mira?"
Mira pun membuka matanya perlahan, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Ibrahim yang sudah makin tampan saja dalam balutan baju koko lengkap dengan sarung dan peci.
"Astaghfirullah ini suami siapa sih ganteng banget? Kok dilepas gitu aja?" Gumam Mira dalam hatinya.
Mira, Mira. Wanita itu tak pernah berhenti mengagumi keindahan suaminya ini, bahkan di saat dirinya baru membuka mata.
"Eh lah kan suami gue hehe!" Lanjut hatinya sok menertawai candaannya sendiri.
"Mira? Kamu nggak mau sholat jamaah sama saya?" Tanya Ibrahim menatapnya.
Mira mengedipkan matanya beberapa kali untuk kembali ke dunia nyata.
"M-mau, pak!" Jawab Mira.
"Yaudah, sana ambil wudhu. Saya tungguin." Tutur Ibrahim.
Istrinya segera beranjak dari tempat tidur dan melesat ke kamar mandi.
Ini sholat jamaah perdana dengan suaminya, Mira tak boleh melewatkan momen emas ini!
Di kamar mandi, Mira memandangi penampilan dirinya di pantulan cermin. Memastikan bahwa wajahnya tidak mengerikan tadi.
Meski rambut panjangnya terlihat seperti singa, wajah bantal Mira sangatlah cantik. Bahkan wanita itu terlihat lebih cantik ketika bangun tidur begini, mungkin karena terlihat lebih natural? Entahlah.
"Alhamdulillah nggak ileran!" Gumam Mira menyadari wajahnya yang bersih tanpa garis-garis putih air liurnya yang mengering.
Setelahnya, ia pun segera mengambil wudhu dan bersiap untuk sholat bersama suami barunya.
***
"Assalamualaikum warahmatullah,"
Keduanya mengucap salam bersamaan tanda sholat Shubuh telah usai.
Ibrahim memutar tubuhnya ke arah Mira, ia mengulurkan tangan kanannya untuk menyalami sang istri.
Dengan menahan senyum, Mira meraih tangan Ibrahim dan menciumnya.
"Salim kedua ama suami ni, bozzz!" Pekik hatinya mengingat salim pertamanya dengan Ibrahim sudah ia lakukan saat Akad kemarin.
Cup!
Mira terkejut saat tiba-tiba bibir Ibrahim kembali mendarat di keningnya. Ia menatap Ibrahim tidak percaya.
"Saya biasa cium istri saya sehabis sholat gini dulu." Kata Ibrahim datar.
Pria itu kemudian kembali menghadapkan tubuhnya ke depan, menghiraukan Mira yang masih terpaku dengan perlakuannya.
Tunggu, biasa mencium "istrinya" sehabis sholat dulu? Apa itu artinya Ibrahim berusaha memperlakukan Mira seperti ia memperlakukan mendiang istrinya?
Seburat merah nampak menghiasi pipi Mira.
Keduanya lalu melanjutkan dengan dzikir dan berdoa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duren Mateng
Romance"Saya perhatikan kalian sangat dekat, Cleva juga sepertinya menyukai kamu." "Ohiya, pak. Kita mah udah kaya bestie hehe." "Ekhem," dehem Ibrahim. "Kamu sayang sama Cleva?" Sambungnya. Mira mengerutkan keningnya, tentu saja ia sangat menyayangi gadis...