"Selamat pagi, pak." Sapa Agnes sembari memasuki ruangan Ibrahim.
"Pagi." Sahut Ibrahim tanpa menatapnya.
Ia tengah bergulat dengan berkas-berkas yang memerlukan tanda tangannya itu.
"Agnes, tolong ambilkan kotak makan di meja itu, saya mau makan." Perintah Ibrahim seketika teringat bekalnya.
Yang diperintah pun menurut dan meraih kotak makan berisi nasi goreng telah mendingin itu.
"Bapak bawa dari rumah?" Tanya Agnes yang hanya disambut anggukan oleh atasannya.
"Tapi ini nasi gorengnya udah dingin, pak. Mau saya beliin yang baru?"
"Nggak perlu, saya mau makan masakan istri saya."
Entah mengapa kalimat Ibrahim barusan terdengar seperti sindiran bagi Agnes.
"Apa dia udah tau?" Batin Agnes.
Mau tak mau, Agnes pun memberikan sekotak nasi goreng itu pada Ibrahim.
"Silakan, pak." Lirihnya.
"Lain kali, kalo dititipin pesan langsung sampaikan ya. Jangan seenaknya." Tukas Ibrahim datar.
Akurat, kini Agnes sangat yakin pria itu sedang menyindirnya dengan sadis.
"I-iya, pak. S-saya permisi dulu."
***
"DADDY!" Seru Cleva ketika mendapati Ibrahim menjemputnya di rumah sang nenek.
"Anak daddy seneng banget kayanya?" Kata Ibrahim sembari menggendong putrinya.
"Hihi iya soalnya Cleva kangen banget sama daddy sama mommy." Ungkap gadis mungil itu.
Ibrahim mengerutkan keningnya, mommy? Bukankah Mira di sini?
"Mommy nggak ke sini?"
Cleva menggeleng, "Mommy kan di lumah sama daddy."
Tak lama Rahayu menghampiri mereka dengan senyuman di wajahnya.
"Lho Miranya mana, mas? Kamu sendirian?" Tanya Rahayu ketika tak mendapati menantunya.
"Mira nggak ke sini, ma?" Bukannya menjawab, Ibrahim justru balik bertanya.
Ibunya menggeleng, terakhir dirinya bertemu Mira adalah kemarin sore saat menjemput Cleva di rumahnya.
"Enggak kok, memang kemana?"
"Tadi pagi-pagi kata bibi pergi ke rumah mama,"
"Lho nggak ada Mira ke sini kok dari pagi," Ungkap Rahayu. "Mungkin rumah ibunya di Jogja?" Lanjutnya.
Ibrahim seketika terdiam. Apa benar wanita itu pulang ke rumah orang tuanya hanya karena masalah semalam?
Jika iya, itu artinya ini bukan masalah sepele. Mira sepertinya benar-benar kecewa kepadanya.
"Daddy? Mommy pelgi?" Tanya Cleva mulai berkaca-kaca.
"Nggak kok, sayang. Cleva sama nanny dulu ya? Daddy mau nelpon mommy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duren Mateng
Romance"Saya perhatikan kalian sangat dekat, Cleva juga sepertinya menyukai kamu." "Ohiya, pak. Kita mah udah kaya bestie hehe." "Ekhem," dehem Ibrahim. "Kamu sayang sama Cleva?" Sambungnya. Mira mengerutkan keningnya, tentu saja ia sangat menyayangi gadis...