Bab 5 : FLORA

5.3K 294 6
                                    


“Ketemu seseorang yang buat hati gue bergetar.” Ucap Galih tenang namun tak ia perhatikan berbagai macam raut wajah sahabatnya.

“Siapa? Cewek apa cowok?” Tanya Tasya penasaran.

“Yaa ceweklah masa cowok! Lo kira gue Jeruk makan jeruk!” Sewot Galih.

“Cewek?”

“Lo terpesona sama Maid rumah gue?” Kali ini El nyeletuk.

“Bisa jadi.”

“Anyink.. selera lo!” Sarkas Damar mengejek.

“Ehh Bakicot sawah lo kalo ketemu dia trus natap matanya juga bakal kayak gue, Max aja begitu.”

“Lah?” Kali ini Max menyelah, sejak kapan dirinya tergoda dengan Maid milik keluarga Jonshon.

“Eh btw Bar, kok gue baru liat hari ini ya ada Maid secantik dia, bahkan satu sekolah lagi sama kita.” Galih terus berbicara membuat mereka makin penasaran.

“Bar? Siapa yang lo maksud Bar?”

“Ck, kalian lah Bar.. Kembar!”

“Gak jelas lo taik”

“Gal kenapa gak ceritain langsung aja sih, lelet banget daritadi.” Gracia berdecak kesal mendengar cerita Galih yang tidak jelas.

“Iyee, tadi tuh gue gak sengaja ketabrak cewek di belakang rumah lo. Gila men cewek cantik yang gue tabrak itu cewek yang sama dibantuin Max tadi di kantin dan ya gue rasa dia anaknya mbok Margaret deh.”

Ed tersentak mendengar ucapan Galih, pasalnya anak – anak Margaret itu semuanya sudah bekerja dan kuliah, atau jangan – jangan. Tungu – tunggu apa kata Galih tadi kalau cewek yang sama yang ditolongi Max? Adiknya? Flora?

“Gila eh, wajar aja Max bantuin. Lo kenal Max? Cantik sih, jadi wajar Max kepepet.” Serepet Galih membuat semua orang memutar bola mata mereka jengah sedangkan Gracia menatap tajam Galih, secantik apa sih adik kelasnya itu.

“Jadi Cuma anak pembantu.” Celetuk Helena.

Brakk

Semua terkejut karena gebrakan meja yang diakibatkan dari tumpukkan buku yang disengaja ditaruh kuat di meja tersebut, Ed memandang tajam Helena kemudian beranjak dari sana.

“Kenapa si tuh orang?”

“Udah – udah, lanjut!” Kali ini El memutus perkara cerita gak jelas Galih.

“Eh El kenalin lah sama kita – kita si adek kelas itu.”

“Diam gak lo pada.” Mas menatap tajam teman – temannya, hatinya panas mendengar Galih memuji – muji tunangannya terlebih lagi rasa penasarannya Ardan dan sifat menggoda Damar.

Disisi lain Ed memasuki lift menuju lantai bawah, ia yakin Flora masih berada di lantai bawah karena tak bisa ke kamarnya, ia tau jika menaiki tangga Flora akan ketahuan sama mereka karena pintu ruang belajar dibuka lebar.

Setelah sampai di dapur dapat Ed lihat adiknya itu lagi membantu Margaret untuk menyiapkan makan malam dengan masih emngenakan seragam sekolah.

“Flora!” Flora tersentak mendengar panggilan seseorang, gadis itu sedang mengaduk sup Ayam special karena pasti mala mini para sahabat Kakaknya akan makan malam dirumah mereka.

“Ya Bang?”

“Ke kamar!"

“Hah?”

“Pakai Lift!” Mendengar ucapan Edgar tanpa pengulangan membuat Flora mengangguk cepat kemudian membawa tas nya dan pamit kepada Margaret untuk ke kamarnya.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang