BAB 24 : KALISTA

2.4K 154 0
                                    

Selamat Membaca ~~

.
.
.
.
.
.
.

Maaf jika terdapat typo🙏🏻

.
.

Sampai di depan supermarket Flora dibuat penasaran oleh seseorang gadis yang di seret di gang. Flora bukannya ke supermarket malah ngikutin seseorang yang membuatnya penasaran.

Disebuah gang kecil, disana Flora tak sengaja melihat siluet gadis yang tak asing.

"Kalista?"

Disana Kalista tampak sedang beradu mulut dengan seseorang laki - laki bertubuh tinggi, laki - laki itu tak bisa di kenali Flora karena membelakangi Flora. Namun Flora mengernyit kala Kalista di paksa oleh laki - laki itu untuk mengikutinya.

"Woii berani kok sama perempuan."

Toing~~ 

Flora terkejut akan dirinya sendiri, kenapa ia mengucapkan itu.

Laki- laki itu berbalik melihat siapa gerangan yang berteriak menganggu rencananya itu.

Mata Flora membulat saat laki - laki itu melihat tajam dirinya, "Al-Aldo." Cicit Flora yang hanya dirinya yang bisa dengar karena jarak mereka tak terlalu dekat.

"Siapa lo?"

Flora menelan ludahnya pelan, gadis itu dengan sok berani menaikkan dagu nya sombong. "Lo gak tau gue?" Jawab Flora sok akrab, gadis itu mencoba aksen Lo - gue. Bukannya terlihat garang melainkan aneh.

"Peduli setan. Gue minta lo jangan ikut campur."

"Wahh.. trus lo mau apain dia!" Aldo menaikkan alisnya satu, lelaki itu berjalan cepat ke arah Flora dan mencekik leher gadis  itu menggunakan satu tangan kuat dengan mata melotot. Flora yang mendapat serangan dadakan tersebut  terkejut, terlebih lagi saat matanya tak sengaja melihat ke arah tangan Aldo yang satunya. Lelaki itu buntung, tangannya terlihat pendek dengan di balut perban.

"Cewek sialan lo!" Maki Aldo dengan masih mencekik Flora, sedangkan Kalista bergetar ketakutan di ujung gang, Flora mengedikkan matanya mengkode Kalista agar berbuat sesuatu yang dapat menghentikkan tindakan Aldo ini.

Kalista yang mengerti maksud Flora lantas mencari sesuatu yang dapat dilakukan pada Aldo, Flora rasanya sudah hampir mati karena cekikan Aldo, laki - laki ini tidak main - main. Hingga sebuah benda tumpul menimpuk Aldo membuat lelaki itu melepaskan cekikannya pada Flora, dan dengan sigap Flora melayangkan tendangannya pada bagian sensitif Aldo sampai laki - laki itu meringkuk kesakitan.

BUGH...

Arrghhhh....

"Ayo!" Melihat Aldo lengah karena kesakitan, Flora langsung menarik Kalista dan membawanya lari.

Mereka berlari hingga sampai di taman komplek. Kalista menoleh bingung dengan Flora sedangkan gadis itu masih belum sadar.

"Ehh sorry - sorry."

"Gak papa kok."

"Kamu gak papa kan, ada yang luka?" Tanya Flora kemudian, gadis itu memperhatikan tubuh Kalista dari atas sampai bawah.

"Gue gakpapa kok, makasih ya udah nolongin gue!"

"Santai aja, aku tadi gak sengaja ngeliat kamu di bawa ke gang kecil." Kalista mengangguk dan tersenyum kecil, kedua nya duduk di taman komplek .

"Lo bukan orang jakarta ya?"

"Hah? Enggak kok, aku orang jakarta."

"Tapi, logat lo kayak kaku gitu." Flora meringis mendengar perkataan Kalista.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang