BAB 31 : KETAHUAN

2.8K 151 0
                                    

Selamat Membaca
.
.
.




Maaf jika terdapat typo🙏🏻

.
.

Maaf ya updatenya lama.. biasalah ☺

Ini sebagian cuplikan episode yg lama kalian pasti lupakan...

.
.
.


Max menatap Jessi datar, benar saat ini hatinya biasa saja menatap gadis gulali ini, ah tidak bukan gulali lagi.

Apa memang benar ucapan Jessi?

Hati Max menjadi tenang, ternyata memang firasatnya benar bahwa selama ini yang ia rasakan itu Flora bukan orang lain.

"Jadi Flora deketin gue karena biar Max gak jatuh cinta sama Jessi?" Jessi menggeleng wajah gadis gulali itu tersenyum manis.

"Yang bilang "aku suka Kakak" waktu itu emang beneran gue. Dan ya, gue cuma bentar buat jelasin ke kalian. Gue harap kalian bisa menyelesaikan masalah ini, supaya Flora bisa kembali ke kalian." Setelah mengatakan itu Jessica beranjak dari sana mencari sebuah ranjang, gadis itu butuh ruangan untuk tidur supaya Flora bisa kembali masuk ke tubuhnya, pasalnya dirinya ini belum di suruh untuk masuk ke tubuhnya. Ini adalah tugas Flora.

Sedangkan yang lain terlihat cengo' memandang kemana arah Jessica ini.

....

Hampir sepuluh menit berlaluh dari Jessica membaringkan diri di ranjang agar jiwanya kembali dan jiwa Flora balik ke tubuhnya, mereka membicarakan rencana ini. Pertama - tama mereka harus memancing umpan. Ya Kalista, benar seperti rencana Jessica bahwa Kalista adalah umpan utama mereka.

Jessica juga mengatakan bahwa berkas penting itu sudah berada di kediaman Samuel. Dan ya, sebenarnya berkas saham dan data perusahaan itu hanya sebagian, namun dapat berdampak serius jika dipegang orang lain.

Keluarga Jonshon sangat mempercayai Abi sehingga untuk data rahasia pun pria itu tau dimana tempat peyembunyian dari Brangkas perusahaan.

Bahkan password brangkas pun Abi tau, sepercaya itu keluarga Jonshon pada pria paruh baya tersebut.

Tapi, kali ini Abi tak bisa berpikir jernih jika Samuel sudah mengancam dengan ancaman nyawa. Tak hanya keluarga Abi tapi juga keluarga Camella dan Jonshon. Samuel bisa melakukan apapun semau laki - laki itu, karena memang lelaki itu adalah Psycopath keji yang penuh dendam. Jika memang hanya sekedar masalah kecil sampai dendamnya sebesar ini sepertinya tidak mungkin, pasti ada cerita di masa lalu mereka yang membuat Samuel menumbuhkan rasa dendam sejak lama.

Lama berdebat, mereka sampai tak sadar saat seseorang terbangun dari mimpinya. Flora merasa dirinya tengah bermimpi disebuah ruangan tak berujung yang gelap.

"Udah bangun?" Flora terperanjat karena suara seseorang mengagetkannya.

Flora mengerjabkan matanya mendengar nada lembut Max, gadis itu mengernyit bingung. Kenapa Max begitu lembut seperti berbicara pada Flor--- Flora terkejut setengah mati mengingat kejadian beberapa menit belakang. Apakah dirinya sudah ketahuan?

"Ud- udah." Jawab Flora terbata - bata. Max mengangguk kemudian mendekat kearah gadis itu dan memberikan sebuah hoodie.

"Ganti baju sana, nanti gue anter pulang." Laki - laki itu beranjak dari tempat yang cukup terbuka jika dilihat dari ruang berkumpul di base camp ini. Flora memperhatikan setiap wajah orang disana yang tampak biasa saja, dan hanya saling diam.

Setelah mengganti baju nya dengan hoodie Max, Flora yang tanpa merasa apa - apa ikut bergabung dengan yang lain, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Flora melirik El untuk diantar pulang, sebenarnya Flora agak terkejut mendengar tawaran Max tadi, ada apa dengan laki - laki itu hingga mau mengantarnya pulang?

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang