BAB 25 : FLORA ATAU JESSICA

2.9K 147 1
                                    

Selamat Membaca ~~

.
.
...

Maaf jika ada banyak typo 🙏🏻

.
.
.
.

"Lo kira adek gue yang di rumah itu palsu." Sarkas El menyangkal ucapan Ardan.

"Ya kagak lah."

"Tapi lo pikir aja, emang ada gitu dua orang dengan kepribadian yang sama."

"Kita baru kenal dia seminggu, sok paham bener lo tentang kepribadian dia."

"Lo pikir aja, Flora itu anaknya polos, lucu, imut, trus ba-"

Plakk

Ucapan Ardan terhenti kala Max megeplak kepalanya tanpa dosa. Laki - laki itu dengan santainya memukul Ardan sedangkan Ardan meringis sakit ingin membalas pun tak bisa karena ini Max, si laki - laki berdarah dingin.

"Apa lo?" Tanya Max saat Ardan meliriknya sinis.

"Sakit elah Max, gue kan lagi mendeskripsikan dedek gemes."

"Sekali lagi lo ngomongin cewek gue, gue pites lo."

"Pocecif sekali Abang Max." Canda Damar membuat semua orang tertawa.

"Jadi inti pembicaraan kita adalah.."

"Selidiki Jessica, gue curiga." Final Edgar kemudian mereka semua diam. Sedangkan Max, mencoba berpikir keras bagaimana memastikan perasaan nya ini.

"Lo boleh deketin dia, kalo lo ngerasa perasaan lo sama dia gak asing. Kita boleh curiga."

"Gue gak bisa Ed, gimana kalo emang mereka orang yang beda. Gue gak bisa ngebayangin hubungan gue dan Flora nanti."

"Lo khawatir sama perasaan lo sendiri? Lo gak yakin sama cinta lo?" Max menggeleng bingung.

"Sama aja, kalo lo emang cinta mati sama adek gue, lo gak mungkin bisa berpindah hati semudah itu."

"Ed, secinta mati gue sama adek lo. Lo pikir aja, cowok mana yang gak berpengaruh kalo di uji kayak gini. Tau gak perselingkuhan itu terjadi karena dua orang membuka pintu. Dan lo nyuruh gue buka pintu buat Jessi, ya ok gue gak bakal punya perasaan, trus gimana dengan Jessi."

"Kok lo ngomong nya udah jauh banget, gue cuma minta lo deketin dia bukan buka hati. Gue jadi gak yakin lo masih cinta sama adek gue, apa karena adek gue berada di antara hidup dan mati."

"Ed."

"Lo bikin gue sakit Max, lo tau adek gue sebergantung apa sama lo. Gimana kalo dia sadar nanti dan lo udah gak cinta sama dia."

"Ed lo keterlaluan, gue gak bahas hal itu." Geram max dengan nada rendah.

"Sama aja, kalo lo emang udah nyaman sama yang lain, tinggalin adek gue."

Bugh.

"Max!!!" Teriak semua sahabatnya, mereka bingung tiba - tiba Max mebogem mentah Edgar saat mereka diam - diam begini. Berhubung Max dan Edgar duduk di bangku yang sama di sudut dekat pintu membuat mereka tak tau apa yang di bahas kedua insan tersebut.

Edgar terduduk di lantai karena tonjokkan keras Max, sudut bibir laki - laki itu berdarah karena sobek. Max bernapas dengan kasar karena sahabatnya ini memicu kemarahanya.

"Lo keterlaluan Ed, tau apa lo sama perasaan gue.  TAU APA LO TENTANG HUBUNGAN KAMI HAH! Lo pikir gue sebrengsek itu, lo baru tunjukkin kepedulian lo saat dia diambang kematian, gimana gue Ed?" Ucapan keras Max membuat mereka semua diam, terlebih lagi teman kelas mereka yang tidak tau apa - apa turut diam tak ingin ikut campur.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang