BAB 26 : GOYAH

2.4K 130 0
                                    

Selamat membaca ~~

.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf jika banyak typo🙏🏻

.
.
.

Max mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, laki - laki itu melampiaskan kekesalan dan kegundahannya hari ini. Kenapa sesakit ini, apakah ia mulai goyah atau lelah menunggu kepastian dari Flora. Bahkan gadis itu baru hampir dua bulan ini terbaring lemah. Max merasa sangat jahat saat memikirkan gadis lain di kepalanya.

"Maxy, jangan ngerokok, jangan minum - minuman, jangan berantem, jangan begadang! Awas aja kalo gak nurut, Flora bakal marah!"

...

"Maxy, Flora takut!"

....

"Max?"

....

"Max, Ayah marah lagi hari ini. Maxy Flora nangis lagi hari ini gara - gara Abang, jangan berantem sama Abang. Mereka gak salah, hanya Flora yang salah karena terlahir ke dunia."

....

"Max, apa yang buat Flora pantas di lahirkan?"

"Karena kamu takdir saya, makanya kamu pantas dilahirkan."

....

"Max, Flora salah ya?"

"Kamu gak salah Flora, Kamu tidak memilih untuk di lahirkan tapi Ayah dan Ibu mu yang memilih untuk punya Anak."

.....

"Max, kalo Flora pergi gimana?"

"Kalo kamu pergi ya sama saya!"

....

"Max kenapa pakai bahasa baku."

"Karena lebih romantis."

....

"Max, Flora cinta sama kamu!"

"Saya lebih mencintai kamu."

....

"Max gak boleh memikirkan gadis lain, mandangin gadis lain, apalagi sampai suka. Kalo Max udah capek sama Flora, bilang ya. Biar Flora berubah menjadi lebih baik atau gak menjadi seperti apa yang di inginkan Max."

"Kenapa bilang begitu, sampai kapan pun saya tidak akan pernah capek sama kamu, sama perasaan ini. Saya akan selalu mencintai kamu."
Flora tersenyum manis, gadis itu memilin jemari Max dengan gusar.

....

"Max kalo cinta sama yang lain, tunggu Flora udah gak ada ya. Supaya Flora gak sakit lihat Max senyum dan bahagia sama perempuan lain."

"Kamu ngomong apa sih?"

"Inget ya Max, bilang sama Flora kalo bosen. Atau kalo Max udah sayang sama perempuan lain, Flora bakalan yang pergi supaya Max gak ngerasa bersalah."

"Gak akan Flora!"

(....)  ~~ titik ini tandanya beda hari ya~~

Maxy merasakan ban motornya licin dan jalanan yang dipenuhi genangan air membuat motornya oleng dan matanya tak melihat rusaknya jalan. Max terjatuh dengan seretan aspal beberapa meter ke depan. Lelaki itu tak mengalami luka serius tapi tetesan air hujan yang awet serta jalanan yang sepi membuat Max tak langsung bangun, lelaki itu meresapi jatuh ini dengan memandangi langit yang menurunkan air. Mata lelaki itu memerah.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang