BAB 13 : GO HOME

3.7K 261 1
                                    

Selamat Membaca~~

.
.
.
.
.

"Max? Lo ada something sama anak pembantu itu?" Perkataan Gracia membuat Max terdiam sejenak sebelum melihat kearah gadis itu, raut wajah Max terlihat biasa namun tak ayal Gracia merasakan aura yang menakutkan terpancar dari mata tajam Max.

"Urusan sama lo?"

"Yaaa enggak, gue cuma nanya. Kalo lo gak mau jawab juga gakpapa kalo ada something juga itu terserah lo. "Jawab Gracia dengan nada pelan  gados itu berusaha menghilangkan nada gugub dalam suaranya.

"Gue suka sama dia."

Deg

Jantung Gracia berdecak tak karuan mendengar ucapan Max, selama ini Gracia menganggumi lelaki itu dan lebih tepatnya menyukai Max. Gracia sering kali memberi kode ataupun mendekati Max dan memperlakukan lelaki itu berbeda dari sahabatnya yang lain. Tapi, Max tak pernah melihat dirinya sebagai seorang wanita. Gracia tak menyangka Flora, si anak baru mampu membuat Max langsung menyukai nya.

"Sejak kapan?" Pertanyaan Gracia tak di gubris Max lelaki itu malah membuka pintu di sisi Gracia dan mengkode gadis itu untuk keluar dari mobilnya.

"Max?"

"Grac, gue lagi gak mau di tanya - tanya."

"Aku cuma nanya sejak kapan? Susah ya buat lo jawab, padahal kan lo selama ini tau kalo gue suka sama lo? Tapi, sejak kedatangan anak baru itu lo bisa langsung suka, lo belum kenal dia lama Max!"

"Gue suka dia sejak dia masih bayi. Jadi jangan tanya lagi kenapa atau gimana. Dan asal lo tau dia lebih dulu kenal gue!"  Gracia terdiam mendengar penjelasan Max, laki - laki itu mengurut dahi nya pening, permasalahan tentang gadisnya sudah cukup membuatnya pusing ini malah di cercah sama sahabatnya. Ya Max akui dia memang mengetahui gelagat Gracia yang memperlakukannya berbeda, tapi mau bagaimana pun hati tak bisa di paksakan.

"Apa karena dia anak pembantu keluarga Jonshon!"

"CUKUP Grac!"

"Max."

"Grac please!"

"Sorry. Makasih udah anter gue." Gracia keluar dari mobil Max dan belari masuk ke dalam rumahnya dengan mata berkaca - kaca. Max tak habis pikir bagaimana Gracia bisa menyukai jika perlakuan lembut nya hanya untuk Flora, ia tak pernah sekali pun bersikap lembut kepada orang lain selain gadisnya. Bagaimana masih bisa di gilai perempuan lain.

--------------------

Pagi ini Flora keluar dari rumah sakit, tak ada satupun anggota keluarganya yang menjenguk atau bahkan menjemputnya pulang dari Rumah sakit. Flora di papah oleh Margaret menuju mobil yang telah disiapkan Max untuk mengantar nya pulang. Lelaki itu sedang tidak bisa menjemputnya karena semalam dirinya diperintahkan Alberto ke Amerika untuk mempererat hubungan bisnis dengan kolega baru.

Max memang sudah di tunjuk sebagai penerus utama, jadinya selama ini laki - laki itu sudah harus menghadiri berbagai acara bisnis Ayahnya.

Back to the topik~~

Flora melamun sepanjang pulang ke mansion Jonshon, ia sudah delapan puluh persen sadar, trauma yang dialaminya hanya terkadang muncul saat gadis itu tidur. Dirinya sudah tidak merasa sakit lagi, hanya luka luar yang masih menonjol di pelipis, dahi, tangan dan memar lainnya di punggung badannya.

Flora sudah tidak asing lagi dengan kesendirian, sejak dulu keluarganya tak pernah sekalipun khawatir padanya, mau dirinya mati sekalipun keluarganya tetap hidup tenang.

Sesampainya di mansion Jonshon, sang supir pamit kembali ke kediaman Smith, laki - laki itu menunduk pamit kemudian meninggalka  Flora dan Margaret di halaman Mansion.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang