BAB 6 : AYAH

4.7K 275 0
                                    

Selamat Membaca!!





Setelah membereskan kamarnya, Flora segera menyiapkan diri untuk ke sekolah. Berhubung jam menunjukkan pukul 7 masih sangat pagi dan sekolah di mulai pukul 8, Flora segera turun ke bawah dan berniat membantu Margaret menyiapkan makanan.

Sekedar informasi Margaret merupakan Kepala Maid dimansion karena dedikasihnya yang puluhan tahun, bisa dibilang Margaret adalah Maid terlama yang bekerja di keluarga Jonshon dan itu demi sang Nona. Meskipun alasan Margaret mempertahankan pekerjaannya demi Flora, gadis itu sama sekali tidak mengetahui nya.

"Ibu?" Panggil Flora saat melihat Margaret memantau koki untuk menyiapkan sarapan mereka, meskipun di masak oleh seorang koki. Semua yang beruruasan dengan rumah tangga ini harus melalui persetujuan Margaret.

Margaret melihat ke arah ambang pintu, wanita tua itu tersenyum kala melihat wajah cerah Nonanya. " Nona? Masih sangat pagi, apa Nona memerluhkan sesuatu? "

Flora menggelengkan kepalanya membantah pertanyaan Margaret, gadis itu mendekat dan melihat para Koki dan Maid sibuk menyiapkab keperluan Tuannya di pagi hari.

" Ah tidak - tidak Bu, Flo hanya ingin ikut membantu. Flora ingin memasak sesuatu untuk Ayah." Jawab Flora lugas kemudian langsung menyiapkan segala yang ia perluhkan tanpa melihat raut wajah para maid disana, Margaret merasa sesak setiap kali mengingat jika Flora membuatkan sesuatu untuk Tuan Jonshon, setiap kali itu pula Tuannya tak akan pernah menyentuh sesuatu itu.

"Kalau boleh tau Nona ingin memasak apa?" Tanya seorang koki yang bertugas pagi ini. Dimansion Jonshonn memang diperkerjakan tiga koki utama dan para Maid yang bertugas di dapur. Satu koki untuk membuat sarapan, satu koki untuk makan siang dan malam dan satu lagi koki yang khusus membuat dessert, pattiseri dan lain sebagainya.

"Ehmm hanya ingin membuat Kue Sus untuk Ayah, berhubung Ayah sangat menyukainya Flo ingin mencoba masak. Koki Jer tolong bantuannya!" Flo menundukkan kepalanya ke arah jerry setelah mengatakan keinginannya, gadis itu membutuhkan bantuan Jerry. Untungnya Jerry adalah koki yang membuat sarapan jadi tentu saja diri lelaki berusia tiga puluh itu cukup mahir membuat pattisery.

" Baiklah Nona, kita buat sesuai selerah Tuan Jonshon."

"Aye - aye kapten!!"

---------------

Setelah menungguk hampir lima belas menit, Kue yang di maksud Flora sudah jadi. Kue sus berisi krim susu itu sangat harum dan menggunggah selera. Flora sangat puas akan hasil buatannya meskipun bentuk dan warna tak serupa yang sering Ayahnya makan, tapi Flora yakin kalau ini berhasil membuat Ayahnya ingin mencoba.

Sekitar lima menit kemudia setelah tataan makanan telah rapi di meja makan, satu persatu Kakaknya memasuki ruang makan dengan Evan terakhir masuk dan langsung duduk di kursi utama meja makan.

Evan mengernyitkan dahinya kala melihat sesuatu yang tak asing berada di hadapannya. Evan menyentuh kue itu, benar saja. Kue sus kesukaannya, tapi agak berbeda.

"JERRY!" Panggil Evan sedikit keras, semua anaknya yang sedang sibuj memakan sarapan dengan diam tersentak akan suara keras Evan.

"Ya Tuan, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Jerry ketika koki muda itu memasuki ruanv makan Tuannya.

"Apakah kau yang membuatnya?" Tanya Evan dengan nada rendah seketika membuat Jerry terdiam sejenak, dirinya bingung harus menjawab apa. Apakah harus jujur atau tidak.

"Eehh itu.. " Evan menaikan satu alisnya menunggu jawaban Jerry, Jerry bahkan keringat dingin dan memilin tangannya gugup. "Baiklah jujur lebih baik." Gumam Jerry dalam hatinya.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang